Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat

Advertisement
Advertisement
Khutbah Jumat Pendek - Aliran sesat kini telah semakin maraknya terjadi di indonesia, bahkan tidak hanya di indonesia saja aliran sesat juga telah terjadi di seluruh penjuru dunia, maka dari itu kita sebagai umat muslim hendaklah kita untuk berhati-hati dengan aliran sesat tersebut. Jangan sampai kita terjerumus kepada aliran sesat tersebut.

Dan perlu kita ketahui, hanya orang-orang yang keimanannya rendah yang akan terjerumus kepada aliran sesat. Dengan demikian kita harus lebih giat lagi meningkatkan keimanan kita terhadap Alloh SWT , agar kita tidak terpeleset kepada aliran sesat yang akan mampu menuntun kita kepada siksa api neraka. Naudzubillah min dzalik

Contoh Khutbah Jumat Singkat Lengkap Penjelasan - Bahaya Aliran Sesat


Berikut ini saya akan menuliskan contoh khutbah jumat singkat tentang waspadai aliran sesat. Khutbah ini bisa digunakan kapan saja waktunya apalagi pada waktu tertentu dengan topik yang bersangkutan.

Khutbah ke-1 

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالأزْلامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لإثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hadirin jamaah jum’at rahimmakumullah

Segala puji hanya bagi Alloh SWT yang telah menyempurnkan agama islam untuk dianut oleh umat manusia, sungguh islam merupakan nikmat terbesar bagi manusia. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga kita akhir zaman. Sungguh, berkat jasa beliaulah islam yang mulia ini dapat tersebar luas dan kita anut hingga saat ini dan hingga akhir hayart kita nanti. Amiin.

Kesempurnaan  agama islam secara tegas diterangkan oleh Alloh SWT di dalam Al-Qur’an surat al-Maidah(5),3:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالأزْلامِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لإثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya : “Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah ku ridhai islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Kesempurnaan islam yang secara tegas disebutkan oleh Alloh tersebut memberikan pemahaman bahwa ajaran islam sudah tidak membutuhkan tambahan, revisi atau perbaikan dari manusia. Kita sebagai umat islam tinggal mempelajari dan memahami ajaran islam dengan baik untuk kemudian mengamalkannya. Singkat kata, untuk segala hal masalah keagamaan, kita hanya diperintah mengikuti apa yang telah Nabi lakukan, khususnya dalam hal ibadah, sebagaimana sabda Nabi,

“Sholatlah kamu sebagaimana engkau melihat aku sholat”.

Hadirin yang berbahagia, disaat sebagian besar umat islam memiliki kesadaran yang besar untuk menuntut ilmu agama islam, ternyata setiap forum kajian atau majelis ilmu mengajarkan ilmu keislaman secara baik dan benar. Maksud dari ilmu yang baik dan benar adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-hadist serta mengikuti pemahaman jumhur (kesepakatan sebagian besar) ulama. Pada kenyataannya terdapat sebagian kecil majelis ilmu yang mengajarkan pemahaman islam secara salah, dalam artian menyimpang jauh dari pemahaman sebagian besar umat islam.
Penyimpangan pemahaman keislaman seperti inilah yang akhir-akhir ini disebut sesat, dan kelompok yang mengajarkannya disebut dengan “aliran sesat” . dapat kita ingat kasus ajaran salamullah Lia Eden, Al Qiyadah Al islamiyah ala Ahmadiyah.

Sesungguhnya di dalam tubuh umat islam sendiri terdapat pemahaman keagamaan yang tidak semuanya sama. Coba kita amati bersama, apakah setiap gerakan sholat kita sama dengan muslim yang lain? Ketika sholat terawih, apakah jumlah rakaatnya sama semuanya? Bahkan pada hari raya idul fitri, apakah semua umat islam melaksanakan pada hari yang sama? Kenyataannya tidak selalu sama. Namun demikian, perbedaan yang terjadi bukanlah pada masalah pokok agama (akidah dan ajaran pokok) ini serta masing-masing pihak yang berbeda memiliki dalil nash  yang melandasi amal yang dilakukannya. Untuk kondisi tersebut, maka ia tidaklah disebut sebagai aliran yang sesat.

Biasanya, sebuah majelis ilmu atau kelompok kajian disebut sesat jika terdapat ajaran yang menyimpang dari sisi akidah. Namun dalam praktik di lapangan, tentu kita tidak akan mengidentifikasi kelompok mana saja yang termasuk sesat jika hanya mengandalkan satu ukuran itu. Karena itu, majelis ulama indonesia menetapkan beberapa kriteria atau ciri dari sebuah gerakan atau ajaran yang dapat diduga menyimpang.  Beberapa kriteria tersebut adalah:
  • Mengingkari rukun iman dan rukun islam, maksudnya menambahi atau mengurangi rukun iman dan rukun islam yang diyakini umat islam sedunia,
  • Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Alqur’an dan al-sunah),
  • Meyakini turunnya wahyu setelah Al-qur’an, maksudnya mengakui bahwa terdapat wahyu Alloh setelah Al-qur’an yang dijadikan pedoman hidupnya,
  • Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-qur’an,
  • Melakukan penafsiran Al-qur’an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir,
  • Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran islam,
  • Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul,
  • Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
  • Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah,
  • Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i
Apabila ada satu ajaran yang terindikasi punya salah satu dari kesepuluh kriteria itu, bisa dijadikan dasar untuk masuk kedalam kelompok aliran sesat. Misalnya kelompok al-Qiyadah al-islamiyah yang meyakini ada rasul baru bernama Ahmad Musadek, atau Ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad dan kitab Tadzkiroh sebagai kitab suci di damping kitab suci Al-qur’an.

Meskipun sudah ada 10 kriteria aliran sesat, dalam tataran implementasi tentunya kita sebagai orang awam tidak boleh main tuduh. Tetap harus ada mekanisme yang benar dalam proses untuk mengeluarkan vonis sesatnya. Harus ada proses observasi dan penelitian yang mendalam oleh para ahli.

Apabila ada kelompok yang diindikasikan sebagai penyeru ajaran sesat harus dipanggil untuk dimintai keterangan dan diklarifikasi. Adakah isu yang beredar bahwa mereka mengajarkan kesesatan itu mereka akui, ataukah sekedar fitnah dari lawan-lawan mereka yang tidak suka. Semua harus diselidiki secara seksama dan tidak dengan cara yang terburu-buru.

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah.

Beragamnya pemahaman agama islam yang ada tidak hanya pada tataran akidah agama semata, bahkan dalam praktik ibadah, aliran-aliran tersebut berani menciptakan aturan dan tata cara tersendiri, yang secara jelas menyimpang dari aturan islam sebenarnya.

Misalnya, tidak wajibnya shalat, shalat boleh menghadap ke arah mana saja, ibadah haji tidak perlu di mekah. Masalah-masalah tersebut sesungguhya sudah masuk pada masalah qath’i dan pasti, yang apabila orang berpendapat lain, dapat dianggap murtad dan kufur, seperti halnya mengaku menjadi Nabi dan Rasul. Padahal Al-Qur’an secara tegas menyatakan bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan rasul akhir zaman, sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Qur’an QS Al-Ahzab[33],40 :

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Artinya : “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan adalah Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Menjadi sebuah pertanyaan besar di benak umat ini adalah, mengapa bisa muncul berbagai aliran sesat seperti itu? Mengapa mereka begitu cepat berkembang dan mendapat respon yang besar dari sebagian umat? Apabila kita merenung lebih dalam, maka akan muncul beberapa penyebab terjadinya penyimpangan aliran tersebut, yaitu:

Kurangnya pengetahuan agama dikalangan umat islam, sehingga ketika hadir pengetahuan baru yang cukup “menarik” baginya, maka serta merta diikutinya.

Terdapat sebagian muslim yang memiliki semangat keagamaan yang tinggi namun kurang dalam ilmu agama, hal ini mengakibatkan ia mengikuti hawa nafsunya dalam memahami agama ini. Misalnya sekelompok orang di Jawa Timur yang melakukan sholat dengan menggunakan bahasa indonesia dengan alasan agar bacaan sholat lebih mudah difahami oleh jamaahnya.

Serangan musuh-musuh islam yang menyebarkan pemahaman dan ajaran yang salah agar umat islam terpecah belah dan menjadi lemah. Misalnya, ajaran Ahmadiyah yang dulunya muncul di wilayah negara India, diduga menjadi kaki tangan Inggris yang ingin melenggangkan kekuasaannya di tanah jajahannya itu.

Permasalahan lain yang menambah keresahan masyarakat adalah selalu terlambatnya respons pemerintah dalam menyikapi aliran yang membahayakan dan merusak tersebut.

Hadirin yang berbahagia, sungguh toleransi terhadap aliran-aliran yang jelas-jelas merusak tersebut tidak tepat untuk dikembangkan, meskipun terdapat beberapa tokoh muslim yang mendukungnya. Islam merupakan agama yang toleran dalam artian tidak memaksakan agama islam ini kepada orang lain,sebagaimana firman Alloh dalam surat al-Baqarah[2],25:

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya:“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut (syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Alloh SWT) dan beriman kepada Alloh, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah

Mengatasi maraknya aliran sesat tidak bisa dilakukan dengan cara kekerasan apalagi sikap merusak secara membabi buta. Hal itu jelas bertentangan dengan akhlak islam, aturan pemerintah dan malah bisa memunculkan sikap permusuhan. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah (menurut Prof. Dr. Didin Hafiduddin):

  • Pertama, para ulama, para ustadz, para khatib, dan para guru harus memiliki keberanian untuk menjelaskan kepada umat bahwa setiap aliran yang muncul dan memiliki pemikiran yang jelas-jelas berbeda dengan masalah yang bersifat qath’i tersebut, adalah sesat dan menyesatkan, berbahaya, nerusak, dan menyebabkan kekal dalam Neraka.
  • Kedua, ormas-ormas islam dengan para ulama dan tokohnya harus bersikap aktif dan responsif dalam menjawab dan menetapkan keputusan terhadap sesatnya aliran tersebut, demi menjaga akidah, syariah, dan akhlak umat. Umat pun harus didorong jika mendengar dan membaca aliran-aliran yang aneh, untuk segera bertanya kepada para alim ulama dan para ahli yang dianggap memiliki pengetahuan keislaman yang luas dan komprehensif, yang disebut dengan ahlul ‘ilmi dan ahlu adz-dzikr ( QS An-Nahl:43). Umat harus di dorong untuk bersikap kritis, tidak mudah terkecoh dan percaya kepada pemimpin aliran tersebut, bahkan jangan sampai mereka dianggap sebagai “orang-orang pintar”.
  • Ketiga, pemerintah hendaknya bersikap tegas dan segera mengambil tindakan-tindakan hukum terhadap aliran-aliran tersebut. Tidak boleh terkesan sedikitpun pemerintah berada dalam keraguan untuk menghentikannya. Insya Alloh umat akan selalu mendukungnya.
  • Semoga Alloh selaluy meneguhkan keimanan yang benar di dalam hati kita dan terjauhkan dari berbagai bentuk penyimpangan dalam akidah, ibadah dan akhlak islam yang mulia.

Khutbah 2 :

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh khutbah jumat singkat yang dapat kami tulis semoga bermanpaat. Dan jangan lupa untuk terus berkunjung ke blog ini untuk mendapatkan informasi seputar khutbah jumat singkat  secara lengkap.

Advertisement