Ceramah Khutbah Terlengkap

Contoh Khutbah Jumat Lengkap Terbaru - Rahasia Puasa

Khutbah Jumat Ramadhan - Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, banyak hal terjadi di bulan suci ini, juga banyak rahasia-rahasia yang terdapat dalam bulan suci ini, diantaranya yaitu: di turunkannya kitab suci Al-Qur'an, pada malam yang kita sebut sebagai malam nuzulul qur'an, kemudian adanya malam lailatul qadar yang ganjarannya ibarat kita beribadah seribu bulan.

Yang jadi pertanyaan, apakah kita pernah beribadah sampai seribu bulan? saya rasa kita tidak akan pernah melakukan ibadah selama itu, Namun hanya dengan kita beribadah satu malam di bulan Ramadhan, tepatnya di malam lailatul qadar kita bisa mendapatkan ganjaran yang teramat besar, yaitu ganjaran beribadah seribu bulan.

Dan disini kami akan memberikan contoh khutbah jumat lengkap tentang rahasia-rahasia yang terdapat dalam bulan suci Ramadhan. Pada blog sederhana ini kami akan menuliskan secara lengkap naskah pidato, ceramah, khutbah jumat, khutbah idul adha dan khutbah idul fitri.

Contoh Khutbah Jumat Lengkap Terbaru - Rahasia Puasa

Khutbah awal


اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ 


Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah!!!

Orang Muslim yang beriman adalah orang yang telah berikrar dan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh  dan bahwa Nabi Muhmmad SAW adalah utusan Alloh. Lantaran ikrar dan kesaksian inilh, kita semua kaum muslimin melakukan shalat;berpuas memberikan zakat dan menunaikan ibadah haji apabila mampu, semata-mata karena Allah,  tuhan yang telah memerinthakan itu semua melalui utusan-Nya.

Kesadaran akan makna ikrar dan kesaksian itulah yang kemudian mengharuskan seseorang untuk hanya mengakui superioritas dan kekuasaan Alloh atas alam semesta, termasuk diri seseorang. Oleh krena it, hanya kepada Alloh-lah dia menghamba, mengabdi, takut, mengharap dan memohon, menyerahkan diri dan pasrah. Hanya saja, dalam perjalanan kehidupan, kita sering kali tak menyadari dan tahu-tahu melupakan begitu saja makna ikrar dan kesaksian itu. Bisa pun kita juga tak lagi hanya mengabdi dan menyembah kepada Alloh Dzat yang Esa, tetapi uang, harta, kemewahan, pangkat dan diri sendiripun tak terasa lambat laun kita pertuhankan. Naudzu billa himin dzalik.

Hadirin jamaah jum’ah rahimakummullah

Menurut Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, puasa memiliki tiga tingatan; yaitu puasa umum (shaumu al-umum), puasa khusus (shaumu al-khusus) dan puasa yang lebih khusus (shaumu al-khusus al-khusus). Puasa umum adalah puasa yang dilakukan dengan mencegah perut dan kemaluan dari yang diinginkan. Ia hanya dimaknai secara dhahir, dengan hanya memelihara diri tidak makan, tidak minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Puasa khusus adalah mencegah pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki dan anggota-anggota tubuh lainnya dari melakukan dosa. Yaitu puasanya seseorang yang disamping memelihara diri dari makan , minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, ia juga memelihara diri dari mendengarkan perkataan-perkataan kotor, melihat hal-hal yang tidak baik, mengucapkan perkataan keji yang menyakitkan orang lain.

Sedangkan puasa yang lebih khusus adalah puasa yang dilakukan selain mencegah anggota badan dari melakukan kemaksiyatan juga mengekang hati, keinginan dan fikiran duniawi serta mencegahnya dari selain Alloh Azza Wa Jalla secara keseluruhan. Seseorang yang puasanya sampai pada tingkatan ini akan menjaga hatinya dari keinginan-keinginan duniawiyah, karena khawatir akan terpelesetnyahati akibat daya urusan dunia. Tingkatan puasa yang hanya milik para Nabi, para Shadiqin, dan para Muqarrabin. Dikatakan :

Adapun puasa khusus adalah puasanya para shalihin, mencegah anggota badan dari berlaku dosa. Puasa khusu ini dapat dicapai dengan enam petunjuk :

Pertama, memejamkan mata, mencegahnya dari pandangan yang dimakhruhkan dan diharamkan untuk dilihat serta hal-hal yang menyebabkan hati itu bimbang dan lalai dari mengingat Alloh..

“Pandngan mata adalah panah yang yang beracun dari panah-panah iblis yang telah dikutuk oleh Alloh. Maka barang siapa yang meninggalkan pandangan mata itu karena takut Alloh, niscaya Alloh Azza Wa Jalla memberinya keimanan dan mendapatkan kemanisannya dalam hati”.

Kedua, menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia,berdusta,mengupat, mencari-cari kesalahan orang lain, berkata keji, berkata yang menyebabkan renggangnya persaudaraan, permusuhan, dan berkata riya’.  Pada sisi lain kita berusah untuk mengharuskan berdiam diri, senantiasa berdzikir kepada Alloh SWT dan membaca Al-Qur’an. Hadist dari Jabir R.a. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada lima hal yang membatalkan (pahala) orang yang puasa; berdusta,mengupat,mencari-cari kesalahan orang lain,sumpah palsu dan memandang dengan nafsu birahi”.

Hadist lain menyebutkan: sesungguhnya puasa itu adlah benteng mental. Apabila seseorang dari kamu berpuasa, janganlah berkata keji dan bodoh. Dan kalau ada orang yang menyerang atau mencaci makinya, maka hedaklah ia menjawbnya: aku sedang puasa! Aku sedang puasa!

Ketiga, mencegah pendengaran dari mendengarkan hal-hal yang haram dan makruh. Hal-hal yang haram di ucapkan, maka haram pula didengarnya. Karena itulah, disamakan oleh Alloh Ta’ala antara orang-orang yang mendengarkan hal-hal yang haram dengan orang yang makan barang haram”.

 Firman Alloh dalam QS. al-Maidah 42:

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

Artinya: “Mereka orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram”. 

Maka, berdiam diri, mendengarkan umpatan seseorang kepada orang lain adalah haram. Dan karena itulah hadis dari Ibn Umar R.A, Nabi bersabda:

“Orang yang mengupat dan orang yang mendengarkannya adalah sama-sama berdosa”.


Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah

Keempat adalah mencegah perut dari makanan yang makruh dan haram. Saat waktu buka puasa tiba, tidak membiarkan perut berbuka dari makanan-makanan yang haram bahkan subhat. Tidak ada artinya seseorang berpuasa, mencegah makanan yang halal, sedangkan kemudian berbuka dengan makanan yang haram, maka jadilah orang berpuasa ini seperti orang yang membangun sebuah istana lalu meruntuhkan kotanya.

Kelima, tidak memperbanyak makanan halal sewaktu berbuka sehingga rongga perutnya kekenyangan. Tidak ada karung yang lebih dibenci Alloh daripada perut yang kekenyangan dengan makanan yang halal. Diantara tujuan puasa adalah mengosongkan perut dan menghancurkan hawa nafsu, untuk menguatkan jiwa bertakwa. Apabila perut dipaksa untuk tidak diberi makanan dan minuman sejak pagi hari, niscaya kelezatan-kelezatan makanan dan minuman menggoda perut untuk dilahapnya ketika waktu berbuka tiba. Dan jika semua perut ini di penuhi dengan menyediakan berbagai macam makanan dan menyantap sepuas-puasnya, maka seseorang hanya disibukan oleh urusan perut dan melupakan usaha menghilangkan hawa nafsu yang menjadi tujua puasa tersebut. Maka akan menjadi sirnalah tujusn hskiki puasa akibat nenuruti keinginan perut.

Disamping itu, perlu diketahui bahwa menyedikitkan makanan adalah jalan untuk mencapai jernihnya hati, menjauhi syetan dan mendekati kepada Alloh SWT. Al-ghazali mengungkapkan: barangsiapa menjadikan antara hatinya dan dadanya tempat menampung makanan, maka dia terhijab, (terhalangi) dari Alloh SWT. Dan barang siapa mengosongkan perutnya, maka yang demikian itu belum mencukupi untuk mengangkat hijab, sebelum cita-citanya kosong dari selain Alloh Azza Wa Jalla. Dan pangkal kesemuanya itu adalah terletak pada menyedikitkan makan.

Keenam, sesudah berbuka, hatinya bergantung dan harap-harap cemas, karena dia tidak tau apakah puasanya di terima, sehingga menjadi orang yang muqarrabin atau di tolak sehingga menjadi orang yang tercela. Hal ini menjadikan harapannya selalu digantungkan pada Alloh SWT. Dan dia semakin dekat kepada Alloh.

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumulloh.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memelihara puasa kita agar puasa dapat memberikan faedah pada pembentukan keperibadian kita. Bukan puasa yang tanpa makna, puasa yang hanya memberikan rasa dahaga dan lapar. Dan kita pun dapat terhindar dari golongan orang-orang yang melakukan puasa tetapi hanya memperoleh lapar dan dahaga, karena tidak pernah sama sekali memperhatikan rambu-rambu yang harus dilakukan seseorang ketika melakukan puasa, ingsya Alloh jika beberapa hal di atas di perhatikan dan di jalankan dengan baik, niscaya setiap langkah kita dalam menjalani kehidupan akan selalu bersandarkan pada cahaya Ilahi yang sebenarnya bersemayam dalam hati yang fitri

Khutbah ke dua


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَأَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم


Itulah contoh teks khutbah jumat singkat  yang dapat kami tulis kali ini untuk anda semoga bermanfaat bagi kita semua.

Contoh Teks Khutbah Jumat Pendek - Musuh-Musuh Manusia

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat - Manusia adalah makhluk Alloh yang diberi akal dan hawa nafsu. Alloh menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya dan menyembah hanya kepadanya, tidak hanya manusia bahkan makhluk lain pun semisal hewan, tumbuhan, jin, bahkan iblis Alloh ciptakan hanya untuk beribadah kepadanya. Seperti yang kita ketahui dalam hal ini tidak semua makhluk bisa menuruti atau menaati setiap perintah yang diperintahkan, pastinya ada juga yang membangkang atau tidak mau menaati perintah.

Sebagai contoh, manusia jika diberi peraturan tidak akan semuanya menaati peraturan tersebut, pasti ada sebagian orang yang membangkang, begitupun makhluk di dunia ini, tidak semua makhluk menaati perintah Alloh, seperti syetan dan iblis mereka adalah sebagian makhluk Alloh yang membanggkang tidak mau menjalankan perintah yang di perintahkan oleh Alloh.Dalam kehidupan manusia setiap orang yang melanggar perintah/peraturan pasti akan diberikan sangsi, berupa hukuman penjara dan lain sebagainya.

Tidak jauh beda dengan makhluk, makhluk yang membangkang/ melanggar peraturan pasti akan diberikan hukuman yang berupa siksaan akhirat yang sering kita sebut sebagai siksa neraka. Nah dan kita semua tau bahwa makhluk yang membangkang adalah syetan dan iblis pada awalnya. Mereka sudah di cap oleh Alloh sebagai penghuni neraka. Namun rupanya mereka tidak mau jika hanya mereka yang masuk neraka, mereka meminta izin kepada Alloh untuk menggoda semua manusia untuk menemani mereka di neraka kelak.

Namun perlu kita ketahui hanya orang-orang yang keimanannya lemah yang akan tergoda oleh tipu daya mereka, sedangkan orang yang memiliki keimanan yang kuat mereka tidak akan tergoda sedikitpun olehnya. Kita semua tau bahwa iblis dan syetan adalah musuh terbesar manusia yang paling berbahaya yang akan membawa kita pada kehancuran dunia dan akhirat, Maka dari itu kita hendaklah berhati-hati dan waspada terhadap mereka serta memperkuat keimanan kita, agar kita tidak tergoda oleh bisikan dan tipu daya mereka yang sering digambarkan pada kesenangan duniawi.

Dan disini saya akan menuliskan contoh khutbah jumat tentang “Musuh Terbesar Manusia.” Berikut adalah ulasannya:

http://belajarkhutbah.blogspot.com/


Khutbah awal

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ  أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Setelah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Alloh dan menyampaikan shalawat dan salam kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW, marilah kita senantiasa mempertebal keimanan kita dengan cara mengambil hikmah kejadian di sekeliling kita. Marilah semua pengalaman kita yang berupa baik buruk, susah-senang, bahagia-perihatin dsb semuanya kita jadikan sebagai wasilah untuk menambah kedekatan diri kita kepada dzat yang maha kuasa, Alloh SWT. Untuk selalu tunduk dan takwa kepadanya, meninggalkan segala kejelekan yang dilarangnya dan melakukan segala kebaikan yang di perintahkannya. Dengan cara seperti ini mudah-mudahan hidup kita dapat selamat di dunia dan di akhirat. Amin ya rabbal a'lamiin

Kita memahami, bahwa Alloh SWT menciptakan fitrah dalam diri manusia, yaitu dapat mengetahui dan mengenal kebenaran, serta menjauhi dan menghindari kebathilan. Namun ternyata mengamalkan yang benar atau menghindari kebathilan adalah bukan sesuatu yang mudah.
Ada beberapa rintangan dan hambatan yang menjadi ujian. Ada musuh yang selalu menghalangi dari jalan yang benar. Dan sebaliknya ada musuh yang selalu berusaha membimbing kearah yang bathil. Musuh-musuh ini memberikan gambaran tentang kebenaran, yang semestinya indah, menjanjikan kebaikan dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, digambarkan oleh musuh manusia sebagai sesuatu yang menakutkan dan menyusahkan.

Sebaliknya yang bathil, yang mestinya menjijikan dan berujung pada pemberitaan, digambarkan oleh musuh manusia sebagai keindahan nan menyenangkan. Akhirnya banyak orang yang terpedaya, meninggalan jalan yang benar dan mengikuti jalan yang bathil. Karenanya, kita perlu mengetahui musuh-musuh itu,agar dapat bersikap. Musuh tetaplah musuh, bukan sebagai teman, apalagi sebagai pembimbing. Siapakah musuh-musuh yang selalu berusaha mengajak manusia kepada perbuaan batil dan keliru?

Sidang jumat rahimakumullah

Musuh yang pertama adalah setan. Berbagai macam cara ditempuh oleh setan untuk menjerumuskan manusia kedalam kebathilan dan menghalangi manusia dari kebenaran. Dan setan ini sering berhasil menjadikan manusia sebagai pengikutnya. Hanya orang-orang ikhlas dalam ibadahnya yang selamat dari makar dan tipu daya setan. Hanya orang yang beriman yang bisa menjadikan kita termasuk orang-orang beriman yang ikhlas dalam beribadah kepada Alloh SWT. Di awal kitab Madarijus Salikin dan Al Bada-i, pada akhir pembahasan tafsir surat al Mu’awwidzatain (surat an Nas dan al Falaq), Ibnu Qayyim Rahimahullahu menyebutkan cara-cara dan tahapan setan dalam  menghembuskan kejahatan dan tipuan kepada manusia, yaitu:
  • Setan mengajak manusia melakukan perbuatan kupur dan syirik, menentang Alloh dan Rasulnya.
  • Setan mengajak manusia untuk mengamalkan perbuatan yang sebenarnya bukan ajaran Islam tetapi seolah-olah itu adalah ajaran agama.
  • Perbuatan dosa besar ini juga dengan berbagai macam variasinya. Dosa besar ini juga merupakan gerbang menuju kekufuran.
  • Sedangkan orang yang tidakmampu digoda setan dan dijaga oleh Alloh dari perbuatan dosa-dosa besar, maka setan berusaha menyeretnya ke tahap keempat, yaitu melakukan dosa-dosa kecil, sebagai gerbang memasuki dosa-dosa besar. Dosa-dosa kecil ini terkadang dianggap remeh oleh manusia dan tidak peduli dengan pelakunya. Padahal dosa kecil itu menyeret untuk melakukan dosa berikutnya. Diceritakan dalam sebuah hadist dari Sahl bin Sa’d dari Nabi SAW bersabda: “Jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika dosa-dosa itu berkumpul pada diri seseorang akhirnya akan membuatnya binasa (celaka). Maka tidak diragukan lagi, meremehkan perbuatan dosa kecil menjadi besar. Sebagaimana perkataan ulama salaf, tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus-menerus, dan tidak ada dosa besar jika diiringi dengan istighfar.
Jamaah jumat Rahimakumullah

Jika setan merasa lemah dan tidak mampu menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan-perbuatan dosa ini, maka setan mengoda manusia dengan tahapan kelima. Yaitu menyibukan manusia dengan perkara-perkara mubah yang tidak mendatangkan pahala, dan juga tidak mengakibatkan dosa. Menyibukan perkara-perkara mubah berarti menyia-menyiakan waktu dan usia, tidak memanfaatkannya dengan kebaikan dan perbuatan shalih.

Betapa banyak manusia tertipu dengan perkara-perkara mubah, berlebih-lebihan dalam makanan, minum, rumah, pakaian. Demi  keperlauan ini. Manusia telah menyia-nyiakan sejumlah harta, usia dan waktu, lalai dengan kebaikan, tidak berlomba-lomba dalam kebaikan. Sehingga, perbuatan mubah ini bisa menjadi penyebab seseorang lupa kepada akhirat, dan lupa melakukan persiapan untuk menyongsongnya.

Sedangkan manusia yang tidak bisa dijerumuskan dengan tahapan ini, maka setan akan mengganggunya dengan tahapan keenam, yaitu mengalihkan perhatian perhatian manusia dari amalan-amalan yang lebih baik kepada amalaan yang dibawahnya. Seseorang sebenarnya ingin mentasarufkan hartanya untuk penbangunan masjid umpamanya, namun tiba-tiba pada seseorang tersebut ada keinginan untuk mengalihkan pentasarufan harta untuk yang lain, yang tidak bernilai lebih baik dibanding untuk pembangunan masjid. Inilah tipu daya setan yang mesti mendapatkan perhatian yang seksama, agar hidup ini bukan atas panduan syetan.

Jamaah jumat rahimakumullah

Musuh manusia yang kedua, adalah hawa nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan. Hawa nafsu ini cenderung kepada kebathilan, menghalangi manusia agar tidak menerima kebenaran dan tidak mengamalkannya. Jika jiwa ini mutmainnah (tenang dalam kebenaran), lebih mengutamakan yang hak, maka dia akan membimbing manusia ke arah yang benar dan berjalan di atas jalan keselamatan. Sebaliknya jika jiwa ini sudah tidak lagi bersih, yang menguasai atas jiwa ini adalah hawa nafsu itu, maka tidak jarang orang terjerumus pada perbudakan oleh nafsu. Dan mereka menjadikan nafsu seolah-olah sebagai sesmbahan. Disebutkan dalam firman Alloh:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا

Artinya : "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?"

Seseoramng yang selalu memperturutkan segala keinginannya, ia tidak akan peduli dengan akibat buruknya. Dalam sebuah atsar diriwayatkan, dibawah kolong langit ini, tidak ada yang lebih jelek dibandingkan hawa nafsu yang diperturutkan. Adapun musuh manusia berikutnya adalah gemerlap dunia, kenikmatan dan hiasannya. Keindahan dunia dan berbagai kenikmatan semuanya, telah menipu banyak orang, membuat manusia lupa kepada tujuan hidupnya yang haki9ki. Padahal kehidupan akhirat dan segala isinya jauh lebih baik dibandingkan dengan kehidupan dunia yang fana.
Alloh Swt berfirman:

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ

Artinya : "Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (QS.al –Qashash [28]:60)

Alloh swt berfirman, yang artinya : “Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.”

Jamah jumat rahimakumullah

Demikian beberapa musuh yang sering menghalangi manusia dari berbuat amal sghalaih. Semoga Alloh melindungi kita semua dari semua makar dan tipu daya yang menyesatkan.

Khutbah Tsani

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh teks khutbah jumat tentang musuh-musuh manusia, jangan lupa untuk terus berkunjung ke blog kami untuk mendapatkan informasi terupdate seputar khutbah. Jika anda membutuhkan teks khutbah idul adha maka pada blog ini sudah terdapat tulisan baru yang sangat bagus. 

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat - Syukuran Kemerdekaan

Teks Khutbah Jumat Singkat - Saat ini kita sebagai warga Negara Indonesia mungkin telah banyak merasakan nikmatnya kemerdekaan, nikmatnya kebebasan, dan nikmatnya hidup dalam ketenangan. Namun kita semua tau, kemerdekaan yang kita rasakan saat ini merupakan hasil jerih payah dari para pahlawan yang telah berjibaku melawan para penjajah yang datang dari berbagai negara. Dengan semangat api yang sangat besar, rakyat Indonesia akhirnya mampu melawan serta mengusir para penjajah dari tanah air kita Indonesia.

Tanggal 14 Agustus adalah hari dimana penjajah (Jepang) menyatakan menyerah pada sekutu, hanya saja berita kekalahan Jepang ini masih dirahasiakan oleh Jepang. Namun demikian para pemimpin dan pemuda pergerakan Indonesia, lewat siaran luar negeri telah mengetahui bahwa Jepang telah menyatakan menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Kemudian pemuda Indonesia segera menemui Bung Karno meminta untuk segera memprolamasikan kemerdekaan Indonesia lepas dari pengaruh Jepang. 

Namun Bung Karno tidak menyetujuinya, menurutnya kemerdekaan itu harus di rumuskan terlebih dahulu dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Namun golongan muda mendesak agar tanggal 16 Agustus 1945  Khutbah Proklamasi Kemerdekaan segera dilaksanakan. Kemudian dini hari tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71 Jakarta dengan keputusan untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta keluar kota agar tidak terkena pengaruh Jepang.

Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta diculik oleh Soekarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih ke Rangasdengklok. Pada sore harinya, Ahmad Soebarjo memberi jaminan bahwa selambat-lambantnya esok hari tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta akan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 akhirnya Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan mulai saat itu Indonesia di akui oleh berbagai negara dan dinyatakan MERDEKA.

Pada blog kali ini saya akan sedikit menuliskan contoh teks khutbah jumat tentang Syukuran Kemerdekaan, dan berikut adalah ulasannya :

Contoh Teks Khutbah Jumat - Syukuran Kemerdekaan


Khutbah awal

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنفسِــــيْ بِتَقْوَى اللهِ وطاعَتــِـه، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Pada masa pergolakan politik indonesia di era Orde Lama, Bung Karno pernah melontarkan istilah JASMERAH, artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Istilah tersebut digunakan untuk menumbuhkan kesadaran rakyat bahwa bangsa Indonesia ini tegak diatas pengorbanan para pahlawan yang telah mengorbankan harta, jiwa, dan raganya. Dengan istilah itu pula Bung Karnoingin membangkitkan semangat perjuangan pada penerus bangsa untuk membangkitkan semangat perjuangan pada penerus bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai perjuangan dan pengorbanan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Setiap kita memperingati hari kemerdekaaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau Hari Pahlawan, maka bayangankita akan terisi dengan gambaran perjuangan para pahlawan yang dengan gigih merebut kemerdekaan dari para penjajah. Dari sekian banyaknya para pemimpin perjuangan rakyat Indonesia, sebagian besar dari mereka adalah para pemimpin umat yang beragama islam. Bahkan diantaranya adalah para ulama yang juga giat mengajarkan dan mendakwahkan Islam.

Mengapa para ulama dan pemimpin umat berani berjuang dan rela mengorbankan apa saja yang mereka miliki untuk meraih kemerdekaan? Tidak lain karena umat islam yang menyuruh Umatnya untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan munkar, atau bisa disebut amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut sesuai dengan perintah Alloh ta’ala di dalam QS.Ali-Imran[3]:104.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : “Dan hendaklah ada dia antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.

Yang dimaksud dengan perbuatan ma’ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Alloh , sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari padanya. Anjuran alloh tersebut diulang dan dipertegas lagi di ayat 110.

Kemampuhan doktrin islam dalam amar ma’ruf nahi munkar yang dalam hal  ini membela rakyat tertindas serta melawan penindasan penjajah belanda, telah disadari oleh pemerintah kolonial Belanda. Karena itu adalah wajar apabila dalam rangka mempertahankan kekuasaannya penguasa kolonial Belanda mencurigai setiap kekuatan Islam yang terorganisir. Hampir seluruh pemberontakan terhadap penguasa Belanda di Nusantara ini terus menerus digerakan oleh semangat Islam yang tidak pernah tinggal diam melihat penindasan dan kemunkaran lainnya.

Mari mengenal peristiwa Batavia dikepungan digempur oleh Sultan Agung (1613-1645), perang Makasar (1633-1669), Perang Trunojoyo dan Karaeng Dalesong (1675-1680), Perang Palembang (1818-1821), Perang Paderi (1821-1832), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Banjar (1854-1864), Perang Aceh (1875-1903), serta banyak lagi perlawanan dan pemberontakan kecil yang tidak disebutkan dalam sejarah. Dalam bermacam peperangan ini telah tertawan dan gugur sebagai pahlawan bangsa serta syuhada karena jihad fi sabilillah, tokoh-tokoh seperti Sultan Hasanuddin, Trunojoyo, Karaeng Galesong, Untung Suropati, Pangeran Antasari, Pangeran Hidayatulloah, Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan Renceh, Panglima Polem, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku  Umar, Cut Nyak Dien, dan ribuan pengikut-pengikutnya yang tidak bisa disebut satu persatu.

Para pejuang Islam tidak mengenal rasa takut dalam berjuang melawan penjajah, meskipun nyawa taruhannya. Para pejuang Islam meyakini bahwa peperangan melawan penjajah yang notabene orang Non Islam (Kapir), maka peperangan itu sama saja dengan jihad fi sabilillah. Ulama menekankan keutamaan jihad di jalan Alloh dan pahala yang akan diterima jika seseorang menemui ajalnya dalam peperangan. Pejuang yang gugur akan mendapatkan derajat dan pahala mati syahid. Ingtalah firman Alloh dalam QS.Ash-Shaff[61], 10-13:
   
. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ .لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً. فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
 
Artinya :10. “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?” 11. “(yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan RasulNya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwa mu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 12. “Niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukanmu kedalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan (memasukan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” 13. “Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Alloh dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”

Beberapa ayat diatas dan berbagai ayat lain yang menjelaskan keutamaan jihad di jalan Alloh telah mendorong para pejuang untuk lebih semangat lagi melawan para penjajah. Namun memang para penjajah yang menghalalkan berbagai taktik perang, akhirnya mampu jufga mematahkan perlawanan para pejuang tersebut. Setelah berbagai perlawanan rakyat dipadamkan,maka pada giliran berikutnya pemerintah kolonial Belanda berusaha memojokkan peranan Islam di bidang politik untuk mencegah perlawanan rakyat.

Pada perang Aceh (1875-1903), kas Hindia Belanda nyaris bangkrut. Penyelesaian perang Aceh yang berlarut-larut adalah penyebabnya. Perang itupun merupakan beban yang cukup berat bagi pemerintah kolonial belanda. Oleh karena itu, pemerintah kolonial belanda meminta penasehat militernya, Snouck Hurgronje, untuk memberikan masukan agar perang Aceh segera diselesaikan. Sebagaimana ditulis Siti Soemandari Soeroto (dalam Kartini sebuah Biografi), “Menurut keyakinan snouck, golongan yang paling prinsipil menentang penjajahan Belanda ialah golongan Islam, teristimewa golongan santri. Maka dalam konsepsinya menyelesaikan Perang Aceh ia juga menyarankan supaya pemimpin-pemimpin golongan islam dikejar-kejar terus, jangan diberi ampun. Sebaliknya, golongan adat atau feodal, kaum teuku supaya diberi hati dan dirangkul. Konsepsi itu tidak hanya untuk Aceh, melainkan untuk seluruh Hindia Belanda, juga untuk Jawa.”

Hadirin Rahimmakumullah

Tidak ada kekuatan yang paling ditakuti pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia ini kecuali kebangkitan Islam yang didukung oleh rakyat. Ahli-ahli orientalis Belanda sudah lama tau bahwa kebangkitan Islam berarti bangkitnya kesadaran rakyat untuk membebaskan diri dari penindasan, ini berarti perlawanan terhadap penjajah. Pemerintah Kolonial Belanda dari pengalamannya sadar bahwa tidak bisa memisahkan antara militansi perlawanan rakyat peribumi dengan islam. Islam dan rakyat Indonesia seperti ruh dengan badan. Islam dan rakyat Indonesia merupakan suau hal yang tidak bisa dipisahkan.

Setelah era perjuangan fisik berlangsung, maka para pejuang muslim mulai menggunakan sarana pergerakan atau organisasi modern untuk menyuarakan aspirasinya. Pada awal abad ke-20 kita mengenal Boedi Oetomo, namun sesungguhnya pergerakan yang didirikan pada tahun 1908 ini, hanya berpengaruh dikalangan kaum intelektual Jawa, dan hanya mempunyai cabang-cabang di pulau Jawa saja. Kondisi tersebut berbeda dengan Sarekat Islam yang dipimpin HOS Cokroaminoto pada1911 adalah merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan Haji Samanhudi pada tahun 1905.

Sungguh harus disadari bahwa Islam memang merupakan mayoritas sejati di Indonesia, terbukti pada kongres Central Sarekat Islam di Bandung yang berlangung dari tanggal 17-24 juni 1916. Kongres dihadiri oleh 16.000 orang, yang terbagi dalam 80 utusan dari seluruh Nusantara. Baru pertama kali dalam sejarah Pergerakan Nasional Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di suatu tempat. Menurut Drs Masyhur Amin dalam “Saham HOS Tjokroaminoto dalam kebangunan Islam dan Nasionalisme di Indonesia” antara lain menuliskan : “Pada kongres Central Sarekat Islam di Bandung tahun 1916 itu pahlawan Nasional HOS Tjokominoto berpidato dengan  bahasa Melayu (Indonesia) yang tekanannya pada kesadaran dan kebebasan negeri ini secara politis dan penjajahan asing, antara lain ia berkata : “Kita cinta bangsa sendiri dan dengan kekuatan ajaran agama kita, agama Islam, kita berusaha untuk mempersatukan seluruh bangsa kita atau sebagian besar dari bangsa kita.”

Hadirin Rahimakumullah

Dengan kita mengenang perjuangan pejuang Islam dalam merebut kemerdekaan pada masa lalu, maka kita akan sangat menghormati jasa-jasa mereka. Memang tidak semua pahlawan adalah muslim, namun dari sekian pejuang muslim yang ada, mereka telah digerakan oleh semangat suci, yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Semangat tersebut membulat dalam sebuah perjuangan melawan kedzaliman yang disebut jihad fii sabilillah yang telah Alloh janjikan padanya pahala yang tiada terkira. Sungguh kesemuanya itu akan dapat menggerakan kesadaran akan tanggung jawab kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan amal terbaik, yaitu amal yang mulia di hadapan Alloh dan bermanfaat bagi umat manusia. 

Khutbah Tsani 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh teks khutbah jumat syukuran kemerdekaan. terimakasih telah berkunjung ke blog kami, semoga apa yang kami tulis bisa bermanfaat bagi anda yang membaca terutama bagi anda yang membutuhkan khutbah idul adha terbaru dan lengkap silakan di baca. Terimakasih

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Singkat Lengkap

Khutbah Idul Fitri Lengkap Terbaru – Semua orang di dunia ini tidak akan pernah luput dari yang namanya kesalahan, kesalahan bisa saja terjadi tanpa kita dengan sengaja melakukannya. Baik kesalahan terhadap sesama manusia, makhluk lain ataupun kesalahan terhadap Tuhan kita , seperti meninggalkan sholat dan sebagainya.

Agar kita terbebas dari keselahan itu, biasanya kita lakukan dengan meminta maaf. untuk sebagian orang meminta maaf sangatlah mudah, karena menurutnya hanya tinggal mengucapkan kata maaf saja. Namun yang sebenarnya meminta maaf itu tidaklah mudah, karena tidak hanya mengucapkan kata maaf saja melainkan dengan hati.

Hati juga harus memiliki rasa untuk meminta maaf dan dalam hatinya berjanji untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi. Pada blog sederhana ini kami akan menuliskan contoh khutbah idul fitri "Menjadi Seorang Pemaaf". Dan berikut adalah ulasan khutbah tentang menjadi seorang pemaaf dalam kehidupan sehari-hari:

Contoh Khutbah Idul Fitri Terbaru Terlengkap - Menjadi Seorang Pemaaf

Khutbah ke 1

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ  أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
.الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


Hadirin  yang di muliakan Alloh

Hamdan wa syukron wa Ni’matan, bagi kita yang telah tulus ikhlas menjalankan segala kewajiban dan berbagai amal sholeh di bulan Ramadhan kemarin patutlah bersyukur. Kita semua telah melewati bulan suci ramadhan , dengan berbagai amal shalih sehingga Ramadhan sangat berarti bagi olah batin kita dalam rangka untuk pengabdian padaNya. Ramadhan, sebagai bulan penuh arti bagi riyadkah batiniyah telah berlalu. Dan kitapun memasuki bulan berikutnya dengan menyandang status idul fitri (kembali pada asal kejadian manusia yang suci).

Asumsinya, segala perbuatan dosa yang sempat mencemari kesucian jiwa manusia, insyaalloh dengan riyadlah di bulan Ramadhan akan terhapuskan dan manusia kembali pada asal penciptaannya yang fitri, suci. Untuk itulah kemudian manusia merayakannya sebagai sebuah hari kemenangan karena mampu menemukan kembali kesuciannya. Menang dalam arti mampu  membersihkan diri dari kotoran-kotoran yang menjadi penghambat bagi manusia untuk melakukan pengabdian kepada Alloh dengan cara menjalankan segala amal shalih.

Hadirin rahimakumullah

Dalam suasana hati yang penuh gembira, dengan segala kebahagiaan yang kita rasakan, saat anggapan kemenangan itu kita gapai, marilah sejenak kita merenung..... benarkah, selama  sebulan lamany kita telah menjalankan ibadah puasa, dengan penuh ketatan dan kepatuhan, hanya mengharap ridla-Nya, yang kita harapkan sebagai cara peningkatan kualitas ketakwaan kita kepada Alloh SWT? Betulkah, kita semua telah  lulus dalam menghadapi ujian berpuasa sebulan penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu angkara murka? Berhasilkah kita membersihkan iman dan bintik-bintik kemaksiyatan,  kemunafikan, dan kemungkaran? Di hari raya setelah ramadhan kita bersuka ria. Namun, adakah suka ria itu karena kita sedang mensyukuri kemenangan atas setan atau justru suka ria yang atas nama hawa nafsu? Sekian banyak pertanyaan lagi yang patut kita munculkan untuk muhasabah diri tentang apa yang pernah kita lakukan.

Hadirin rahimakumullah

Setelah kita melakukan puasa dengan khusu sesuai dengan yang digariskan Alloh SWT atas dasar iman dan hanya mengharap ridla Alloh, insya Alloh kita bagaikan anak yang baru lahir dari kandungan sang ibu. Hak Alloh telah kita tunaikan. Saat itulah kemudian kita memiliki kewajiban untuk membebaskan hak adam dengan saling memberi maaf. Muncullah kemudian tadisi hala bihalal yang pada intinya merupakan realisasi dari ajaran saling memaapkan ini. Tidak berlebihan jika dikatakan salah satu hikmah puasa adalah membentuk pribadi yang gampang memaafkan ini.

Memberi maaf pada orang lain adalah perbuatan terpuji yang tidak mudah dilakukan. Ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan perintah mudah memaafkan orang diantaranya: QS Ali Imran: 133-134:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
.الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan bersegeralah kamu menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi yang disediakan untuk  orang-orang takwa”. Yaitu mereka yang menafkahkan  (hartanya), baik, di waktu lapang maupun sempit dan yang mampu menahan amarah dan memaafkan (kesalahan) orang. Alloh menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Ayat diatas dimulai dengan kalimah perintah yang menegaskan munculnya perlombaan supaya bersegera menuju ampunan Alloh. Hal tersebut menjadi sebuah keniscayaan, sebab yang dituju oleh ayat tersebut adalah agar manusia melakukan upaya secepat-cepatnya untuk mensegerakan diri ke ampunan Alloh.

Dalam konteks memberi pengampunan orang lain, ayat tersebut juga memberi pelajaran bahwa, Alloh saja sangat mudah memberi pengampunan jika manusia menyegerakan diri meminta pengampunan, mengapa manusia tidak? Memang memberi pengampunan terhadap kesalahanorang lain, bukanlah sesuatu yang mudah. Jika kita cermati lebih jauh tentang kandungan ayat tersebut, muncul sebuah tingkatan bagi seseorang yang menghadapi kesalahan orang lain.

Pertama, kata yang digunakan adalah al-kazhimin, yang mengandung makna “penuh dan menutupnya dengan rapat”  seperti wadah yang dipenuhi air lalu ditutup dengan rapat agar tidak tumpah. Ini mengisyaratkan bahwa perasaan tidak bersahabat masih memenuhi  hati yang bersangkutan, pikirannya masih menuntut balas, tetapi ia tidak menuruti ajakan hati untuk menuntut balas, ia menahan amarah. Ia menahan diri sehingga tidak memunculkan kata kata buruk, dan perbuatan negatif.

Kedua, diatas tingkatan ini adalah yang memaafkan, kata al-‘Afiin terambil dari kata al’Afw yang bisa diterjemahkan dengan kata maap. Kata ini bermakna menghapus. Seseorang yang memaafkan orang lain hakikatnya adalah orang yang menghapus luka hatinya akibat kesalahan yang dilakukan orang lain terhadapnya.

Kemudian untuk mencapai tingkatan ketiga, Alloh mengingatkan bahwa yang disukainya adalah orang yang berbuat kebajikan, yakni bukan sekedar menahan amarah dan menghapus segala kejadian buruk dari orang lain yang menimpanya, namun juga berbuat baik kepada orang tersebut. Ibaratnya perbuatan buruk yang pernah menimpanya sudah dianggap tidak ada.  

Hadirin Rahimakumullah

Tentu kita semua telah melakukan “laku ritual” menebus segala dosa, tidak ingin kembali bergelimang dosa. Semua aktifitas anggot badan kita mesti kita jaga agar kita tidak menjadi orang-orang yang merugi. Marilah kita simak sebuah hadist Rasulullah SAW, dalam hadist shahihnya: yang artinya: 

“Tahukah kalian semua, siapakah orang yang bangkrut itu? Tanya rasulullah kepada para sahabatnya- merekapun menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memilki uang dan harta benda yang tersisa.” Kemudian Rasulullah menyampaikan sabdanya: “Orang yang benar-benar pailit-diantara umatku- ialah orang yang dihari kiamat dengan membawa (seabrek) pahala shalat, puasa dan zakat, tapi (sementara itu) datnglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-phala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya) dan ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakanlah ia ke api neraka.” Naudzubillah........! (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Ternyata mulut, tangan, perut dan anggota tubuh kita yang biasa kita gunakan untuk beribadah, bersujud, berdzikir, berpuasa, memberikan zakat, dapat membuat kita pailit kelak. Tidak hanya menghabiskan modal pahala yang kita tumpuk sepanjang umur kita tapi bahkan dapat menarik kepada kita kerugian orang lain. Ini semua tentunya gara-gara kita tidak memperhatikan dosa dan kesalahan yang kita lakukan terhadap sesama. Oleh karenanya, marilah kita memperlakukan dan berinteraksi dengan orang lain dengan hati-hati, sebagaimana kita ingin diberlakukan.

Khutbah ke 2

 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh khutbah idul fitri singkat Menjadi seorang pemaaf, kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam menulis, dan semoga blog ini bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya. Terimakasih

Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaru Terlengkap

Contoh Teks Khutbah Idul Adha - Ibadah haji merupakan puncak peribadatan seorang muslim sebagai penunaian rukun Islam yang ke lima. Ulama menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan, dimana berfungsi untuk menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus dibuat, jika mampu, namun jiga tidak mampu, ya tidak apa-apa.

Berbeda dengan rukun Islam yang lain. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang juga harus berdiri kuat. Dan zakat merupakan atap, dimana berfungsi untuk mengayomi isi bangunan. Sedangkan ibadah haji merupakan puncak peribadatan umat muslim.

Pada blog teks khutbah ini kami akan menuliskan sedikit contoh khutbah idul adha singkat “Memahami Simbol Dalam Ibadah Haji”, dan berikut adalah ulasannya.


Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaru Terlengkap - Memahami Simbol-Simbol Dalam Ibadah Haji

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ـ  شم افيضوا من حيث افاض الناس واستغفرواالله ان الله غفررحيمٍ

Hadirin Rahimakumullah

Rasa syukur yang paling dalam kita curahkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah menganugerahkan aneka ragam kenikmatan-Nya, dimana kita merasakan betapa hati nurani ini begitu tumpul, rasio dan akal kita begitu picik dan keras sehingga kita tidak mampu menghitung secara kuantitatif semua nikmat dan anugerah Alloh Ta’ala itu, atau bahkan mungkin mengkufurinya! Naudzubillahi min dzalika

Hadirin yang dimuliakan Alloh

Hari ini adalah hari-hari dimana umat Islam mulai memenuhi panggilan Alloh. Umat Islam yang pada tahun ini mendapatkan panggilan Alloh untuk hadir ditanah suci mulai diberangkatkan. Mereka kita lepas dengan penuh harapan untuk menjadi haji mabrur, sekembalinya dari tanah suci. Mereka kita lepas sembari menitipkan sepenggal doa untuk kehidupan yang lebih baik. Peristiwa haji, sungguh merupakan  peristiwa yang penuh makna bagi mereka yang mau memahaminya.
Berbicara tentang haji, tentunya tidak bisa dilepaskan dari peran Nabi Ibrahim  atau “penemuan” Ibrahim AS benar-benar merupakan suatu lembaran baru dalam sejarah kepercayaan dan kemanusiaan.

Ibrahim datang mengumandangkan neraca keadilan Ilahi, yang mempersamakan semua manusia di hadapan Alloh SWT. Sehingga betapapun kuatya seseorang, ia tetap sama dihadapan Alloh dengan orang yang selemah-lemahnya sekalipun. Karena kekuatan si kuat diperoleh hanya dari Alloh SWT, sedangkan kelemahan si lemah adalah atas hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Alloh SWT dapat mencabut atau mengaugerahkan kekuatan itu kepada siapa saja sesuai dengan sunnah-sunnah yang ditetapkan-Nya.

Hadirin yang di Rahmati Alloh

Ibadah haji dikumandangkan Ibrahim AS sekitar 3600 tahun lalu. Sesudah masa beliau,praktik-praktiknya sedikit atau banyak telah mengalami perubahan, namun kemudian diluruskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang diluruskan itu adalah praktek ritual yang bertentangan dengan nilai universal manusia. Al-Quran menegur sekelompok manusia yang merasa memiliki keistimewaan sehingga enggan bersatu dengan orang banyak dalam melakukan wukuf. Pemisahan diri yang dilatarbelakangi oleh perasaan superioritas dicegah oleh al-Qur’an dan turunlah ayat (QS.al-baqarah [2]: 199)
ثم افيضوا من حيث افاض الناس واستغفرواالله ان الله غفررحيم

Artinya: “Bertolaklah kamu dari bertolaknya orang-orang banyak dan mohonlah ampun kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ibadah haji adalah ibadah yang penuh simbol yang jika difikirkan lebih mendalam mengandung berbagai macam prinsip kehidupan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:
  • Pengakuan akan keesaan Alloh serta menolak terhadap segala macam dan bentuk kemusrikan baik berupa patung-patung, bintang, matahari, bulan bahkan segala sesuatu selain Alloh SWT. Prinsip ini adalah yang sangat mendasar bagi manusia. Dengan perinsip ini, pembudakan diri manusia hanya boleh dilakukan hanya di hadapan Alloh SWT. Segala pembudakan diri kepada selain Alloh SWT, seperti perbudakan terhadap materi, jabatan, uang dll adalah dilarang dan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.
  • Keyakinan tentang adanya neraca keadilan Alloh dalam kehidupan ini dan yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari kebangkitan kelak. Manusia dengan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia akan mendapatkan perhitungan kelak di hadapan mahkamah hakiki, di akhirat kelak.
  • Keyakinan tentang kemanusiaan yang bersipat universal, tiada perbedaan dalam kemanusiaan seseorang dengan lainya, betapapun terdapat perbedaan antara mereka dalam hal-hal lainnya.
Ketiga ajaran ini tercermin dengan jelas atau dilambangkan dalam praktek-praktek ibadah haji. Jika ditarik pada pengertian yang lebih simple dalam ibadah haji diajarkan tentang persamaan nilai kemanusiaan. Keduanya sangat erat kaitannya.
Pesan-pesan seperti ini dapat diperoleh dibalik simbol-simbol yang diritualkan saat pelaksanaan ibadah haji.

Pertama, ibadah haji dimulai dengan niat sambil menanggalkan pakaian biasa dan mengenakan pakaian ihram. Pesan yang hendak disampaikandengan perintah ini adalah bahwa, tidak dapat disangkal jika pakaian menurut kenyataannya dan juga menurut al-Qur’an berfungsi antara lain sebagai pembeda antara seseorang atau sekelompok dengan yang lainnya.dengan Ihram semua sama di hadapan Alloh.

Di miqat makany, tempat ritual ibadah haji dimulai, perbedaandan perbedaan tersebut harus ditanggalkan, sehingga semua harus memakai pakaian yang sama. Dengan mengenakan dua helai  pakaian putih-putih, sebagaimana pakaian yang akan membalutnya ketika akan mengakhiri perjalanan hidupnya, seharusnyaseseorang yang melaksanakan ibadah haji merasakan kelemahan dan keterbatasan serta pertanggung jawaban yang akan ditunaikannya kelak di hadapan Tuhan yang maha kuasa, yang di sisi-Nya tiada perbedaan antara seseorang dengan yang lain kecuali atas dasar pengabdiannya kepada Alloh SWT.

Kedua, dengan dikenakannya pakaian ihram, maka sejumlah larangan harus diindahkan oleh pelaku ibadah haji. Jangan sakiti binatang. Jangan membunuh. Jangan menumpahkan darah. Jangan mencabut pepohonan. Mengapa muncul perintah ini? Karena pada dasarnya manusia berfungsi memelihaar makhluk-makhluk Tuhan serta memberinya kesempatan seluas mungkin untuk mencapai tujuan penciptaannya. Dilarang juga menggunakan wangi-wangian, berhias,bercumbu atau kawin. Semua ini agar manusia menyadari bahwa manusia bukan materi semata-mata, bukan pula nafsu birahi dan supaya menyadari bahwa hiasan yang dinilai Tuhan adalah hiasan ruhani.

Ketiga, ka’bah yang dikunjungi manusia mengandung pelajaran yang berharga dari segi kemanusiaan. Disana, misalnya ada hijr ismail yang arti harfiyahnya “pengakuan Ismail”. Disanalah Ismail, putra ibrahim, pembangun ka’bah, pernah berada dalam pangkuan ibunya yang bernama Hajar, seorang wanita kulit hitam, miskinn bahkan budak. Namun demikian, budak wanita ini ditempatkan Alloh di sana (atau peninggalannya diabadikan Alloh) untuk menjadi pelajaran bahwa Alloh SWT dan usahanya untuk hajar (berhijrah) dari kejahatan menuju kepada kebaikan, dari keterbelakangan menuju peradaban.

Keempat, setelah selesai melakukan thawaf yang menjadikan pelakunya larut dan berbaur bersama manusia-manusia yang lain, serta memberi kesan kebersamaan menuju satu tujuan yang sama yakni dalam lingkungan Alloh SWT, dilakukan sa’i. Disini muncul lagi Hajar, budak wanita bersahaja yang diperistri Nabi Ibrahim AS diperagakan pengalamannya mencari air untuk putranya. Keyakinan wanita ini akan kebesaran dan kemaha kuasaan Alloh SWT sedemikian kokoh. Hal ini terbukti, jauh sebelum peristiwa pencarian air untuk sang putra itu, ia bersedia ditinggal Ibrahim di sebuah tempat yang tandus. Keyakinannya begitu mendalam tidak menjadikan nya berpangku tangan dengan hanya menunggu turunnya hujan dari langit. Tetapi ia berusaha mondar mandir berkali-kali demi mencari kehidupan.

Kalau thawaf mengambarkan larut dan meleburnya manusia dalam hadirat ilahi, dalam istilah sufi al-fana fi Alloh, maka sa’i menggambarkan usaha manusia mencari hidup yang dilakukan sebegitu selesai thawaf agar melambangkan bahwa kehidupan dunia dan akhirat merupakan satu kesatuan dan keterpaduan.

Hadirin sekalian

Kelima, di arafah, padang yang luas lagi gersang itu, seluruh jamaah wuquf (berhenti) sampai terbenamnya matahari. Di sanalah mereka seharusnya menemukan ma’rifah, pengetahuan sejati tentang jati dirinya, akhir perjalanan hidupnya serta disana pula ia menyadari langkah-langkahnya selama ini. Disana pula seharusnya manusia menyadari betapa besar dan agung Tuhan yang kepadanya bersembah seluruh makhluk, sebagaimana diperagakan secara miniatur di padang yang luas itu. Kesadaran-kesadaran itulah yang mengantarkan manusia menjadi arif (sadar) dan mengetahui.

Keenam, dari arafah, para jamaah ke muzdalifah untuk mengumpulkan senjata dalam menghadapi musuh utama yaitu syetan. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Mina dan di sanalah para jamaah haji melampiaskan kebencian dan kemarahan mereka masing-masing terhadap musuh yang selama ini menjadi penyebab segala kegetiran yang dialaminya. Batu dikumpulkan di tengah malam sebagai lambang bahwa musuh tidak boleh mengetahui siasat dan senjata kita. Dan kemudian dilemparkan ke sebuah arah yang merupakan simbol, bagaimanapun juga bahwa manusia harus selalu waspada terhadap keberadaan syetan di sekeliling kita, dan berupa untuk kita singkirkan.

Demikianlah ibadah haji merupakan kumpulan simbol-simbol yang sangat indah dan penuh makna. Apabila diamalkan secara baik dan penuh dengan penghayatan, maka pasti akan mengantarkan setiap pelakunya ke dalam lingkungan Ilahi dan kemanusiaan yang benar sebagaimana dikehendaki oleh sang pencipta, Alloh SWT. Haji mabrur hakikatnya adalah sebuah haji yang mampu membentuk manusia-manusia sadar akan keesaan Alloh dan berlandaskan keesaan Alloh tersebut dia memerankan diri sebagai manusia yang seerajat dengan manusia sehingga ia mau dan mampu menghargai sesama dan kehadirannya akan membawakan ayoman yang dibutuhkan manusia dan makhluk lainnya khususnya ketika pulang ke kampung halamannya.

Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين
عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر
  استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh teks khutbah Memahami simbol-simbol dalam ibadaha haji yang dapat kami tuliskan, mohon maap jika terdapat kesalahan dalam menulis. Jangan lupa baca khutbah idul fitri yang sangat lengkap dengan bacaan khutbah ke satu dan ke dua. semoga bermanfaat.

Teks Khutbah Jumat Singkat Padat Terbaru

Teks Khutbah Jumat Singkat - Mencari rejeki dari jalan yang halal merupakan hal yang sangat mulia, namun tidak sedikit yang mencari jalan pintas yang mereka anggap pantas sehingga terjerumus kepada yang haram. Alhasil, rejeki yang ia dapat bukan membawa berkah malah membawa malapetaka.

Allah SWT memerintahkan kita mencari rejeki yang halal agar makanan yang yang kita konsumsi menjadi halal. Kenapa demikian? Allah SWT menyuruh memakan makanan yang halal lebih dahulu baru kemudian melakukan perbuatan yang shaleh karena tidak diterima akan amalan seseorang melainkan dengan memakan yang halal dan memakai pakaian yang didapat melalui cara yang halal.

Sabda Nabi: barangsiapa yang membeli kain dengan sepuluh dirham dan ada di dalam harganya satu dirham yang haram niscaya Allah tidak menerima akan shalatnya selama ia menggunakan kain itu. Berikut ini kami akan menuliskan contoh khutbah jumat tentang “Harta halal dan keberkahan hidup”.contoh teks khutbah jumat dan masih bayak lagi contoh khutbah lainnya.

Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat Lengkap

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ
  سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Jamaah jumah rahimakumullah

Betapa banyak Alloh SWT. Telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita, baik berupa, kesehatan, kesempatan, kesadaran, kemauan harta, makanan, bahkan nikmat iman dan islam. Kita bereharap  agar dengan semua nikmat itu, kita bisa membalas dengan melakukan ibadah atau mengabdi kepada Alloh, baik melalui ibadah-ibadah wajib maupun sunah. Semoga ibadah-ibadah kita diterima disisi Alloh SWT. Amin ya Rabbal ‘alamin

Hadirin sidang jumah rahimakumullah

Siapapun tidak akan pernah mampu menghitung nikmat Alloh yang diberikan kepada manusia. Namun, banyak diantara manusia bahkan mungkin diri kita sendiri termasuk orang-orang yang enggan mempercayai nikmat Alloh tersebut. Dalam QS. Ar-rahman, berkali-kali Alloh memberi tantangan kepada orang-orang yang tidak mempercayai nikmat dan karunia yang diberikanNya kepada umat manusia, dengan kalimat :

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Artinya: “Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman [55]:13)
Alloh yang maha pemurah, memang karunia menjadikan bumi dan langit serta isinya, sebagai nikmt dan untuk manusia. Semuanya boleh dimanfaatkan dan dinikmati oleh manusia. Semua makanan dan minuman  boleh dinikmati oleh manusia, kecuali hanya beberapa saja yang diharamkan. Begitu pemurahnya Alloh, sehingga jumlah makanan dan minuman yang dihalalkan jauh lebih banyak dibanding yang diharamkan.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Dia-lah, yang menjadikan segalal yang ada di bumi untuk kamu dan dia Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".
(QS. Al-Baqarah [2]:29)

Dari ayat diatas, kita memahami bahwa Alloh memberikan keleluasan kepada manusia untuk menikmati seluruh isi bumi dan langit, tentu sejauh masih dalam rambu-ra,bu ketentuan yang di buat-Nya.

Memang Alloh menciptakan manusia untuk menyembah kepadaNya, nammun manusia tidak boleh melalaikan kebutuhannya di dunia. Artinya harus ada keseimbangan antara waktu untuk ibadah dan waktu untuk bekerja mencari rezeki dan karunia Alloh. Hal tersebut jelas di sebutkan dalam al-Qur’an surat al-Jum’ah [62]: 9-10) :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.(9). “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Alloh dan ingatlah Alloh banyak-banyak supaya kamu beruntung”(10).

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Salah satu cara mensyukuri nikmat Alloh yang terbentang diseluruh jagat raya ini adalah dengan mengupayakan dan memanfaatkan harta dengan cara yang halal dan baik, tidak dengan menipu dan tidak mendzalimi orang lain, tidak juga dengan menilep dan seenaknya mengkonsumsi harta-harta syubhat dan tentunya tidak dengan korupsi.

Cara mendapatkan harta secara halal merupakan prinsip dasar kita dalam memenuhi kebutuhan duniawi kita, terlebih di tengah-tengah masyarakat yang penuh persaingan dan berkembangnya aneka kebutuhan hidup. Persaingan hidup yang ketat membuat kita buta dalam mencari cara mendapatkan harta yang halal. Padahal kerja keras dengan tangan sendiri, meskipun hanya menghasilkan sesuatu yang sedikit, itu lebih baik dari pada harus menempuh cara yang bathil. Rasulullah SAW bersabda: dari Wa’il dari Juma’i ibn ‘Umar, Rasulullah ditanya tentang pekerjaan yang paling utama. Beliau menjawab: (yaitu) jual beli yang baik dan pekerjaan seseorang dengan jerih payah tangannya sendiri. (HR. Ahmad ibn Hanbal).

Kita harus meyakini bhwa rezeki sudah ada takarannya di tangan Alloh SWT. Kewajiban manusia hanya berusaha, tetapi yang menentukan hasilnya hanyalah Alloh SWT. Bahkan, seseorang tidak akan mati sebelum jatah rezekinya diterimakan kepadanya oleh Alloh. Demikian pula, Alloh tidak mengenal salah dalam pencapaian rezeki dengan jalan yang diridhai Alloh SWT.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “sesungguhnya salah satu kalian tidak akan mati sehingga rezekinya sudah sempurna, maka jangan menganggap rezeki itu lamban, bertakwalah kepada Alloh wahai manusia, dan berbaiklah dalam mencapai rezeki. Ambilah yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (HR.Hakim)

Dari uraian hadist ini, kita memahami bahwa tidak ada gunanya menyesali bagian rezeki yang kita terima. Kewajiban kita adalah hanya berusaha atau berikhtiyar mencari anugerah Alloh. Adapun berhasil atau tidaknya adalah urusan Alloh SWT. Tidak ada yang sulit bagi Alloh, apalagi sekedar memberi rezeki kepada hamba-Nya  yang dikehendaki, sebagaimana tidak sulit bagi-Nya menutup rezeki seorang hamba.

Ciri-ciri dari harta yang halal yang dapat mebawa keberkahan bagi kehidupan kita antara lain (menurut Dr. Yusuf Qardhawi):
  • Tidak bekerja di tempat atau pekerjaaan yang terkait dengan barang yang haram. Misalnya, khamr itu haram, maka setiap pekerjaan yang terkait dengan khamr adalah haram dan karenanya harta yang diperoleh dari pekerjaan tersebut menjadi haram.
  • Tidak mencari pekerjaaan dengan jalan curang, seperti menyuap ketika mendaftar pekerjaan.
  • Jujur dalam bekerja dan tidak melakukan kecurangan, khususnya di dalam sebuah perdagangan. 
  • Terkait dengan peraktik riba atau pembebanan bunga pinjaman yang sedemikian besar sehingga memberatkan peminjam, contohnya adalah rentenir. Sungguh Alloh telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
 (QS al-Baqarah [2]: 275).

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
  • Mendzalimi rekan kerja, baik dalam perdagangan, pertanian, industri atau bahkan persaingan kerja di kantor. Alloh berfirman dalam QS al-Baqarah [2], 188:
وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya   “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di anatara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”
  • Melakukan korupsi di tempat ia bekerja. Masalah inilah yang saat ini sedang menyakiti negara kita secara kronis dan karenanya menjadi perhatian yang serius oleh banyak pihak, khususnya umat islam.

Hadirin rahimakumullah

Sudah bukan rahasia lagi bahwa peraktik korupsi telah merajalela dimana-mana, disetiap lini kehidupan masyarakat kita. Penyalah gunaan kekuasaan, penggelapan dana atau penyelewengansubsidi untuk rakyat, manipulasi anggaran belanja negara maupun realisasi alokasinya, selalu mewarnai pemberitaan berbagai media masa atau bahkan sudah kita jumpai secara langsung dilingkungan kerja kita sendiri.korupsi nampaknya sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat kita secara masif dan berjamaa’ah. Namun, korupsi sudah laksana hantu yang diyakini ada, tetapi sulit dibuktikan. Ini karena, korupsi sudah berjalan secara sistematik dan membudaya, mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, dilingkungan pemerintah maupun swasta.

Bila hal ini kita biarkan, niscaya Alloh SWT. Akan menurunkan musibah dan cobaan, bukn hanya kepada orang yang bebuat zalim dan korpsi saja, tetapi kepada semua kita yang berada di lingkungannya. Oleh sebab itu, dengan jalan apapun kita wajib membentengi diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dari perilaku korupsi yang merugikan banyakorang itu. Marilah kita mencari makanan, harta, uang dan rezeki lainnya yang halal dan dengan cara-cara yang halal pula. Alloh akan memberikan cahaya dan hikmah dalam hati kita, sehingga kita bisa menjalani kehidupan ini dalam naungan keridlaaan-Nya.

Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Terimakasih telah berkunjung kealamat blog kami, semoga contoh teks khutbah jumat lengkap yang kami tulis bisa bermanfaat bagi anda yang membaca. Terutama yang menginginkan khutbah pendek sudah kami buat silakan di baca. Terimakasih