Contoh Khutbah Jumat Pendek Terbaru

Advertisement
Advertisement
Khutbah Jumat Singkat - Takwa, seperti galibnya istilah popular yang lain, sudah dianggap maklum, karenannya jarang orang yang merasa perlu membicarakannya lebih jauh. Secara sederhana takwa dapat diartikan sebagai sikap waspada dan hati-hati. Hati-hati menjaga agar tidak ada perintah Alloh yang kita abaikan. Hati-hati menjaga agar tidak ada larangannya yang kita langgar.

Hati-hati menjaga agar dalam melaksanakan perintah-perintah Alloh dan menjauhi laranganNya. Pada blog sederhana ini kami akan menuliskan contoh khutbah jumat lengkap tentang menjalankan perintah Alloh dan menjauhi larangannya (takwa) dan menghindari sikap berlebihan. berikut adalah ulasan tentang contoh khutbah jumat tentang "Takwa dan menghindari sikap berlebihan".

Contoh Khutbah Singkat Lengkap Terbaru - Takwa Dan Menghindari Sikap Berlebihan


Khutbah awal


اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
    
Hadirin sekalian rahimakumullah

Pada saat ini, ungkapan rasa syukurlah yang patut kita sanjungkan ke haribaan Alloh SWT, karena hanya dengan hidayah dan maunahNya kita sekalian berkemampuan dan berkemauan untuk hadir di mesjid ini dengan ikhlas semata-mata didasari oleh rasa kepasrahan diri pada Alloh.

Hadirin rahimakumullah

Melalui mimbar jum’at kali ini, kami berwasiat kepada diri kami sendiri dan seluruh jamaah jum’at yang berkumpul di mesjid ini. Marilah kita semua senantiasa mempertebal keimanan dan ketaqwaan  kita pada Alloh SWT. Sering sekali Alloh menegaskan bahwa orang-orang yang bertaqwa kepadaNya pasti akan mendapatkan tempat yang layak, pasti akan mendapatkan kedudukan yang mulia disisi-Nya, pasti akan mendapatkan kemenangan, pasti akan mendapatkan ketenangan batin, dan masih banyak lagi janji Alloh kepada mereka yang mampu berpegang teguh  terhadap taqwa ini dalam hidupnya.

Beberapa ayat al-Qur’an yang mengandung pesan-pesan taqwa ini dapat kami sebutkan, umpamanya:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ
 
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman”. (QS.Ad-Dukhan[44]:51)

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam surga dan kenikmatan” (QS.Ath-Thur [52]: 17)
وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: “Dan Alloh menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa karena kemenangan mereka, mereka tiada di sentuh oleh azab (neraka) dan tidak pula mereka berduka cita” (QS.Az-Zumar[39]:61)

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka di timpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Alloh, maka ketika itu pula mereka melihat kesalahan” (QS.Al-A’raf[7]:201)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menyebutkan tentang taqwa ini. Kita sudah tidak bisa lagi menghitung seberapa sering mendengar istilah taqwa tersebut.

Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Takwa, seperti galibnya istilah popular yang lain, sudah dianggap maklum, karenannya jarang orang yang merasa perlu membicarakannya lebih jauh. Secara sederhana takwa dapat diartikan sebagai sikap waspada dan hati-hati. Hati-hati menjaga agar tidak ada perintah Alloh yang kita abaikan. Hati-hati menjaga agar tidak ada larangannya yang kita langgar. Hati-hati menjaga agar dalam melaksanakan perintah-perintah Alloh dan menjauhi laranganNya.

Dan tidak kalah penting dari itu semua adalah kehati-hatian menjaga keikhlasan kita. Kita perlu waspada dan hati-hati menjaga agar pelaksanaan perintah Alloh maupun penghindaran dari laranganNya, semata-mata karena Alloh.

Kita hidup untuk beribadah, dan kita beribadah semata mengharap ridha Alloh dan bukan mencari ridha dan kepuasan diri sendiri. Dalam ibadah Mahdhah atau yang bersifat ritual, seperti sholat, berpuasa, dan sebagainya, ketulusan mencari ridha Alloh ini mugkin relatif  lebih mudah dibanding ibadah yang bersifat sosial, seperti berbuat baik kepada sesama misalnya. Oleh karenanya sudah sewajarnyalah apabila kita lebih berhati-hati dan mewaspadai ketulusan batin kita dalam hal melakukan ibadah yang bersifat sosial itu.

Misalnya dalam melaksanakan ibadah sosial ingin memperbaiki keadaan dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air, untuk menciptakan Indonesia baru yang lebih baik, kita perlu juga mewaspadai niat batin kita. Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, untuk apa sebenarnya kita berjuang. Kita berjuang untuk tanah air demi mendapatkan ridha Alloh, ataukah sekedar untuk memuaskan nafsu dan kepentingan kita atau kelompok kita sendiri?

Getir rasanya dan sekaligus geli kita mendengar banyak orang yang meneriakkan  slogan-slogan mulia, seperti alkhlakul karimah, ukhuwwah islamiyah, membangun masyarakat yang beradab, dan lain sebagainya, namun dalam pada itu mereka sekaligus bersikap dan berperilaku yang tidak berakhlak, menebarkan permusuhan di antara sesama saudara. Hanya karena berbeda paham, kemudian saling menghancurkan.

Alangkah tertipunya mereka yang merasa diri dan bahkan  mengaku-ngaku berjuang demi hal-hal yang mulia, seperti demi agama dan demi negara, tapi tindak-tanduknya justru menodai kemuliaan itu sendiri. Bahkan ada yang naudzubillahi  meneriakan asma Alloh sambil memperlihatkan keganasannya kepada sesama hamba Alloh.

Hadirin sekalian rahimakumullah

Setiap hari kita bekerja di kantor. Untuk apa sebenarnya kita bekerja di kantor itu? Apakah kita bekerja itu hanya untuk semata-mata mendaptkan uang dan materi, lalu kita tumpuk, dan kemudian kita menikmati kesenangan  dari materi yang kita tumpuk tersebut atas nama hawa nafsu? Atau kita bekerja atas nama Alloh, atas nama pengabdian kepada yang Maha Pemberi pekerjaan ini. Kita mesti hati-hati dan waspada dalam meletakan niat untuk mensikapi pekerjaan ini.

Maka, dalam konteks ini , mereka yang bertakwa adalah mereka yang selalu mengembalikan persoalan kepada Alloh SWT.

Menyandarkan diri sepenuhnya kepada Alloh. Segala urusan dan persoalan yang sedang mereka hadapi dan bahkan yang merasa mereka emban sepenuhnya di atas namakan Alloh. Bukan atas nama nafsu mereka. Orang yang demikian ini insya Alloh akan dapat mengedalikan emosinya ketika berhadapan dengan sesuatu yang kebetulan tidak cocok dengan apa yang mereka maui.

Pada sisi yang lain, insya Alloh akan selalu takut melakukan penyelewengan karena merasa ada pertanggung jawabannya terhadap apa yang mereka lakukan di dunia.

Rasanya kita perlu membiasakan diri untuk selalu mengembalikan kepada Alloh SWT. Maka, kita apat dengan lebih mudah berlaku adil dan istiqamah, dapat memandang sesuatu tetap dalam panduan akal sehat karena penyandaran diri pada Alloh SWT tersebut. Insya Alloh itulah makna taqwa yang terbalas kenikmatan sperti yang di janjikan oleh Alloh seperti beberapa ayat Al-Qur’an di atas. Semoga bermanfaat.

Khutbah ke-Dua


 إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh khutbah jumat pendek yang dapat kami tulis, mohon maap jika terdapat kesalahan dalam menulis.  semoga bermanpaat. Dan jangan lupa untuk terus berkunjung ke blog kami, untuk mendapatkan informasi seputar teks khutbah singkat dan lainnya. Terimakasih


Advertisement