Khutbah Jumat Singkat Terbaru - Bahaya Su'udzhan

Advertisement
Advertisement
Contoh Teks Khutbah Jumat Ramadhan - Su’udzhan yaitu adalah berperasangka buruk terhadap sesama, yang di kategorikan sebagai  penyakit hati yang dapat mengakibatkan percekcokan antar sesama, Perilaku ini sudah sangat jelas dampak negatifnya. Akibat perasangka buruk, komunikasi dan interaksi dengan sesama menjadi penuh kecurigaan dan dipenuhi persepsi tidak baik.

Maka dari itu kita sebagai umat muslim hendaklah kita menjauhi sikap berprasangka buruk, untuk menjaga tali persaudaraan kita terhadap sesama. karena dengan menjauhinya ingsya Alloh kita akan terbebas dari bahaya Suudzan. Berikut kami akan menuliskan contoh khutbah jumat lengkap tentang bahaya suudzhan dalam kehidupan sehari-hari :

Contoh Khutbah Jumat Lengkap Terbaru - Bahaya Su'udzhan


Khutbah Jumat kesatu

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hadirin sidang jumah rahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas segala inayah dan hidayahNya kepada kita sekalian, sehingga kita tetap diberi ketetapan iman dan islam yang mendorong kita untuk selalu beribadah kepadaNya. Semoga semua amal ibadah yang kita jalankan setiap hari diterima oleh Alloh sebagai amal baik yang insyaalloh sebagai wasilah keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Hadirin sidang jumah yang berbahagia

Salah satu larangan yang diwanti-wanti untuk dijauhi oleh umat islam adalah berperasangka buruk terhadap sesama. Perilaku ini sudah sangat jelas dampak negatifnya. Akibat perasangka buruk, komunikasi dan interaksi dengan sesama menjadi penuh kecurigaan dan dipenuhi persepsi tidak baik. Akibatnya, persaudaraan akan renggang, keharmonisan akan terganggu bahkan tidak jarang menimbulkan percekcokan antar sesama yang berawal dari pola komunikasi yang kurang beradab akibat didahului prasangka buruk ini.

Bahaya prasangka buruk ini dalam sejarah kenabian Rasulullah SAW pernah dipentaskan oleh kisah yang sangat terkenal tentang kehidupan istri Nabi Muhammad SAW, yaitu episode istri Nabi, Aisyah yang di sangka selingkuh. Diriwayatkan bahwa sesuatu kali Aisyah sempat tertinggal dari rombongan perjalanannya sehingga kemudian ditemani oleh seorang pemuda untuk sampai ke tempat tujuan. Mereka hanya berduaan dalam perjalanan. Akibatnya gosip pun beredar. Gunjingan ini begitu meluas, sampai-sampai Muhammad pun curiga bahwa gosip tersebut benar. Sehingga mendiamkan Aisyah berhari-hari. Tak kurang Allohpun turun tangan. Alloh memberi tahu Nabi Muhammad istrinya Aisyah tidak melakukan hal yang disangkakan dan mengutuk orang-orang yang memfitnahnya. Rasulullah pun akhirnya meminta maaf kepada istrinya. Bisa jadi, jika prasangka Rasulullah atas Aisyah ini tidak terkoreksi oleh Alloh, aisyah akan hidup dalam kecurigaan suaminya dan hal tersebut membuat hubungan keduanya menjadi tidak harmonis, dan nama baik Aisyah akan hancur.

Al-Qur’an berulangkali mengecam berprasangka buruk dan bergunjing. Demikian pula kecaman al-Qur’an juga dialamatkan kepada mereka yang berbicara tentang sesuatu yang mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai yang ujung-ujungnya menjadi sebuah fitnah. Teguran al-Qur’an terhadap prasangka buuk ini tergambar jelas dalam surah al-Hujurat[49] ayat 12:

 كَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, jauhilah berperasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu mengggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh aha penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Hadrin sekalian rahimakumullah
  • Alloh SWT mendidik hamba-hambanya yang mukmin dengan tata pergaulan antar sesama, yang jika merasa berpegang teguh, maka akan langggenglah rasa cinta dan persatuan sesama mereka. Maka dari ayat tersebut tata pergaulan yang diajarkan diantaranya :Menghindari purbasangka yang buruk terhadap sesama manusia. Karena sebagian dari prasangka dan tuduhan tersebut kadang-kadang merupakan dosa semata. Musthafa al-Maraghi berpendapat bahwa larangan prasangka buruk ini hanya diharamkan terhadap orang yang disaksikan sebagai orang yangmenutupi aibnya, orang-orang shaleh dan terkenal amanahnya.
  • Menhindari perilaku mencari-cari keburukan orang lain dan mencari-cari rahasia orang lain dengan tujuan mengetahui cacat-cacatny.
  • Menghindari pembicaraan tentang orang lain dengan sesuatu yang tidak ia sukai ketika orang lain tersebut tidak ada (ghibah/menggunjing).
Hadirin sekalian rahimakumullah

Kembali pada berperasangka buruk, ia adalah seperti tumpukan sampah dalam diri kita. Kalau dia dibiarkan menumpuk terus, dia akan menjadi sumber penyakit. Dan ia hanya bisa dihilangkan kalu kita mau menyingkirkannya.
Ketika kita berpikiran buruk tentang orang lain, segenap sikap kita terhadap orang tersebut dituntun oleh prasangka itu. Dalam ilmu psikologi ada yang disebut dengan istilah selective perpection. Manusia pada dasarnya mempersepsi dunia secara selektif dan sangat bergantung pada sikap yang kita bangun mengenainya. Saat kita mempersepsi orang lain dengan keburukan, segala sikap dan tindak tanduk kita terhadap orang tersebut dituntun oleh pikiran-pikiran negatif mengenainya. Dan boleh jadi karena kita tidak suka dengannya maka sikap yang keluar dari diri kita adalah sikap sikap tidak menyenangkan bagi orang itu.

Sebagai contoh kita sering mendengar tentang sindikat pengemis. Atas hal tersebut, kita menjadi berperasangka buruk tentang semua pengemis. Maka, ketika ada seseorang pengemis cacat mendekati mobil ita di perempatan lampu merah, kita boleh jadi bukan saja tidak mau memberitetpi juga menunjukan kesebalan kita terhadap pengemis tersebut. Padahal sadarkah kita, selalu ada kemungkinan bahwa mereka adalah termasuk bagian dari kaum dhu’afa yang Alloh Swt telah mewajibkan kita untuk dibantu kehidupannya. Karena perasangka buruk, keramahan kita pada mereka hilang seketika.

Hadirin sekalian rahimakumullah

Maka, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghindarkan diri dari prasangka buruk adalah:
  • Menanamkan keyakinan bahwa berperasangka buruk itu adalah buruk, kita mesti yakin akan kebenaran pesan-pesan Alloh dan juga logika, bahwa terlalu mahal harga yang harus dibayar ketika kita membiasakan diri dengan prasangka buruk itu.
  • Segeralah kita mengenyahkan fikiran buruk, ketika fikiran tersebut tiba-tiba datang. Waspada terhadap sesuatu tidak harus dimulai dengan berperasangka buruk. Yakinlah bahwa Alloh membenci prasangka buruk ini.
  •  Membangun rangkaian “kemungkinan-kemungkinan positif”, yang dapat menjelaskan mengapa orang yang menjadi sasaran tersebut melakukan hal yang kita anggap negatif.
  • Bila ada beberapa pilihan penjelasan tentang seseorang yang kita prasangkai, pilih penjelasan yang paling membuat kita nyaman. 
  • Mencari informasi yang sebanyak-banyaknya dengan tulus dan jujur tentang orang yang kita prasangkai. Sehingga kita bisa lebih kompit dan obyektif dalam menyikapi orang tersebut.
  • Jangan pernah menyesal dengan prasangka baik yang pernah kita lakukan. Bisa jadi, kita tiba-tiba dibuat kesal dengan orang-orang yang pada awalnya kita anggap baik, namun tiba-tiba menipu kita.
Dengan beberapa tips diatas, semoga kita dapat mengendalikan diri dari perilaku-perilaku negatif akibat prasangka-prasangka buruk. Dan kita mesti menyadari inilah modal dasar kita dalam menjalani keharmonisan hidup bersama  dan bermasyarakat. kehidupan beradab dimulai dari perilaku-perilaku anggotanya yang jauh dari tindakan-tindakan negatif.

Khutbah Jumat kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذابالناربرحمتكياارحمالراحمينوالحمدللهربالعالمين 
 عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم

Advertisement