Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaru Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Contoh Teks Khutbah Idul Adha - Ibadah haji merupakan puncak peribadatan seorang muslim sebagai penunaian rukun Islam yang ke lima. Ulama menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan, dimana berfungsi untuk menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus dibuat, jika mampu, namun jiga tidak mampu, ya tidak apa-apa.

Berbeda dengan rukun Islam yang lain. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang juga harus berdiri kuat. Dan zakat merupakan atap, dimana berfungsi untuk mengayomi isi bangunan. Sedangkan ibadah haji merupakan puncak peribadatan umat muslim.

Pada blog teks khutbah ini kami akan menuliskan sedikit contoh khutbah idul adha singkat “Memahami Simbol Dalam Ibadah Haji”, dan berikut adalah ulasannya.


Contoh Teks Khutbah Idul Adha Terbaru Terlengkap - Memahami Simbol-Simbol Dalam Ibadah Haji

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ـ  شم افيضوا من حيث افاض الناس واستغفرواالله ان الله غفررحيمٍ

Hadirin Rahimakumullah

Rasa syukur yang paling dalam kita curahkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah menganugerahkan aneka ragam kenikmatan-Nya, dimana kita merasakan betapa hati nurani ini begitu tumpul, rasio dan akal kita begitu picik dan keras sehingga kita tidak mampu menghitung secara kuantitatif semua nikmat dan anugerah Alloh Ta’ala itu, atau bahkan mungkin mengkufurinya! Naudzubillahi min dzalika

Hadirin yang dimuliakan Alloh

Hari ini adalah hari-hari dimana umat Islam mulai memenuhi panggilan Alloh. Umat Islam yang pada tahun ini mendapatkan panggilan Alloh untuk hadir ditanah suci mulai diberangkatkan. Mereka kita lepas dengan penuh harapan untuk menjadi haji mabrur, sekembalinya dari tanah suci. Mereka kita lepas sembari menitipkan sepenggal doa untuk kehidupan yang lebih baik. Peristiwa haji, sungguh merupakan  peristiwa yang penuh makna bagi mereka yang mau memahaminya.
Berbicara tentang haji, tentunya tidak bisa dilepaskan dari peran Nabi Ibrahim  atau “penemuan” Ibrahim AS benar-benar merupakan suatu lembaran baru dalam sejarah kepercayaan dan kemanusiaan.

Ibrahim datang mengumandangkan neraca keadilan Ilahi, yang mempersamakan semua manusia di hadapan Alloh SWT. Sehingga betapapun kuatya seseorang, ia tetap sama dihadapan Alloh dengan orang yang selemah-lemahnya sekalipun. Karena kekuatan si kuat diperoleh hanya dari Alloh SWT, sedangkan kelemahan si lemah adalah atas hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Alloh SWT dapat mencabut atau mengaugerahkan kekuatan itu kepada siapa saja sesuai dengan sunnah-sunnah yang ditetapkan-Nya.

Hadirin yang di Rahmati Alloh

Ibadah haji dikumandangkan Ibrahim AS sekitar 3600 tahun lalu. Sesudah masa beliau,praktik-praktiknya sedikit atau banyak telah mengalami perubahan, namun kemudian diluruskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang diluruskan itu adalah praktek ritual yang bertentangan dengan nilai universal manusia. Al-Quran menegur sekelompok manusia yang merasa memiliki keistimewaan sehingga enggan bersatu dengan orang banyak dalam melakukan wukuf. Pemisahan diri yang dilatarbelakangi oleh perasaan superioritas dicegah oleh al-Qur’an dan turunlah ayat (QS.al-baqarah [2]: 199)
ثم افيضوا من حيث افاض الناس واستغفرواالله ان الله غفررحيم

Artinya: “Bertolaklah kamu dari bertolaknya orang-orang banyak dan mohonlah ampun kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ibadah haji adalah ibadah yang penuh simbol yang jika difikirkan lebih mendalam mengandung berbagai macam prinsip kehidupan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:
  • Pengakuan akan keesaan Alloh serta menolak terhadap segala macam dan bentuk kemusrikan baik berupa patung-patung, bintang, matahari, bulan bahkan segala sesuatu selain Alloh SWT. Prinsip ini adalah yang sangat mendasar bagi manusia. Dengan perinsip ini, pembudakan diri manusia hanya boleh dilakukan hanya di hadapan Alloh SWT. Segala pembudakan diri kepada selain Alloh SWT, seperti perbudakan terhadap materi, jabatan, uang dll adalah dilarang dan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.
  • Keyakinan tentang adanya neraca keadilan Alloh dalam kehidupan ini dan yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari kebangkitan kelak. Manusia dengan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia akan mendapatkan perhitungan kelak di hadapan mahkamah hakiki, di akhirat kelak.
  • Keyakinan tentang kemanusiaan yang bersipat universal, tiada perbedaan dalam kemanusiaan seseorang dengan lainya, betapapun terdapat perbedaan antara mereka dalam hal-hal lainnya.
Ketiga ajaran ini tercermin dengan jelas atau dilambangkan dalam praktek-praktek ibadah haji. Jika ditarik pada pengertian yang lebih simple dalam ibadah haji diajarkan tentang persamaan nilai kemanusiaan. Keduanya sangat erat kaitannya.
Pesan-pesan seperti ini dapat diperoleh dibalik simbol-simbol yang diritualkan saat pelaksanaan ibadah haji.

Pertama, ibadah haji dimulai dengan niat sambil menanggalkan pakaian biasa dan mengenakan pakaian ihram. Pesan yang hendak disampaikandengan perintah ini adalah bahwa, tidak dapat disangkal jika pakaian menurut kenyataannya dan juga menurut al-Qur’an berfungsi antara lain sebagai pembeda antara seseorang atau sekelompok dengan yang lainnya.dengan Ihram semua sama di hadapan Alloh.

Di miqat makany, tempat ritual ibadah haji dimulai, perbedaandan perbedaan tersebut harus ditanggalkan, sehingga semua harus memakai pakaian yang sama. Dengan mengenakan dua helai  pakaian putih-putih, sebagaimana pakaian yang akan membalutnya ketika akan mengakhiri perjalanan hidupnya, seharusnyaseseorang yang melaksanakan ibadah haji merasakan kelemahan dan keterbatasan serta pertanggung jawaban yang akan ditunaikannya kelak di hadapan Tuhan yang maha kuasa, yang di sisi-Nya tiada perbedaan antara seseorang dengan yang lain kecuali atas dasar pengabdiannya kepada Alloh SWT.

Kedua, dengan dikenakannya pakaian ihram, maka sejumlah larangan harus diindahkan oleh pelaku ibadah haji. Jangan sakiti binatang. Jangan membunuh. Jangan menumpahkan darah. Jangan mencabut pepohonan. Mengapa muncul perintah ini? Karena pada dasarnya manusia berfungsi memelihaar makhluk-makhluk Tuhan serta memberinya kesempatan seluas mungkin untuk mencapai tujuan penciptaannya. Dilarang juga menggunakan wangi-wangian, berhias,bercumbu atau kawin. Semua ini agar manusia menyadari bahwa manusia bukan materi semata-mata, bukan pula nafsu birahi dan supaya menyadari bahwa hiasan yang dinilai Tuhan adalah hiasan ruhani.

Ketiga, ka’bah yang dikunjungi manusia mengandung pelajaran yang berharga dari segi kemanusiaan. Disana, misalnya ada hijr ismail yang arti harfiyahnya “pengakuan Ismail”. Disanalah Ismail, putra ibrahim, pembangun ka’bah, pernah berada dalam pangkuan ibunya yang bernama Hajar, seorang wanita kulit hitam, miskinn bahkan budak. Namun demikian, budak wanita ini ditempatkan Alloh di sana (atau peninggalannya diabadikan Alloh) untuk menjadi pelajaran bahwa Alloh SWT dan usahanya untuk hajar (berhijrah) dari kejahatan menuju kepada kebaikan, dari keterbelakangan menuju peradaban.

Keempat, setelah selesai melakukan thawaf yang menjadikan pelakunya larut dan berbaur bersama manusia-manusia yang lain, serta memberi kesan kebersamaan menuju satu tujuan yang sama yakni dalam lingkungan Alloh SWT, dilakukan sa’i. Disini muncul lagi Hajar, budak wanita bersahaja yang diperistri Nabi Ibrahim AS diperagakan pengalamannya mencari air untuk putranya. Keyakinan wanita ini akan kebesaran dan kemaha kuasaan Alloh SWT sedemikian kokoh. Hal ini terbukti, jauh sebelum peristiwa pencarian air untuk sang putra itu, ia bersedia ditinggal Ibrahim di sebuah tempat yang tandus. Keyakinannya begitu mendalam tidak menjadikan nya berpangku tangan dengan hanya menunggu turunnya hujan dari langit. Tetapi ia berusaha mondar mandir berkali-kali demi mencari kehidupan.

Kalau thawaf mengambarkan larut dan meleburnya manusia dalam hadirat ilahi, dalam istilah sufi al-fana fi Alloh, maka sa’i menggambarkan usaha manusia mencari hidup yang dilakukan sebegitu selesai thawaf agar melambangkan bahwa kehidupan dunia dan akhirat merupakan satu kesatuan dan keterpaduan.

Hadirin sekalian

Kelima, di arafah, padang yang luas lagi gersang itu, seluruh jamaah wuquf (berhenti) sampai terbenamnya matahari. Di sanalah mereka seharusnya menemukan ma’rifah, pengetahuan sejati tentang jati dirinya, akhir perjalanan hidupnya serta disana pula ia menyadari langkah-langkahnya selama ini. Disana pula seharusnya manusia menyadari betapa besar dan agung Tuhan yang kepadanya bersembah seluruh makhluk, sebagaimana diperagakan secara miniatur di padang yang luas itu. Kesadaran-kesadaran itulah yang mengantarkan manusia menjadi arif (sadar) dan mengetahui.

Keenam, dari arafah, para jamaah ke muzdalifah untuk mengumpulkan senjata dalam menghadapi musuh utama yaitu syetan. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke Mina dan di sanalah para jamaah haji melampiaskan kebencian dan kemarahan mereka masing-masing terhadap musuh yang selama ini menjadi penyebab segala kegetiran yang dialaminya. Batu dikumpulkan di tengah malam sebagai lambang bahwa musuh tidak boleh mengetahui siasat dan senjata kita. Dan kemudian dilemparkan ke sebuah arah yang merupakan simbol, bagaimanapun juga bahwa manusia harus selalu waspada terhadap keberadaan syetan di sekeliling kita, dan berupa untuk kita singkirkan.

Demikianlah ibadah haji merupakan kumpulan simbol-simbol yang sangat indah dan penuh makna. Apabila diamalkan secara baik dan penuh dengan penghayatan, maka pasti akan mengantarkan setiap pelakunya ke dalam lingkungan Ilahi dan kemanusiaan yang benar sebagaimana dikehendaki oleh sang pencipta, Alloh SWT. Haji mabrur hakikatnya adalah sebuah haji yang mampu membentuk manusia-manusia sadar akan keesaan Alloh dan berlandaskan keesaan Alloh tersebut dia memerankan diri sebagai manusia yang seerajat dengan manusia sehingga ia mau dan mampu menghargai sesama dan kehadirannya akan membawakan ayoman yang dibutuhkan manusia dan makhluk lainnya khususnya ketika pulang ke kampung halamannya.

Khutbah 2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ  اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين
عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر
  استغفرالله لي ولكم

Itulah contoh teks khutbah Memahami simbol-simbol dalam ibadaha haji yang dapat kami tuliskan, mohon maap jika terdapat kesalahan dalam menulis. Jangan lupa baca khutbah idul fitri yang sangat lengkap dengan bacaan khutbah ke satu dan ke dua. semoga bermanfaat.

Advertisement