Contoh Khutbah Jumat Lengkap Terbaru - Rahasia Puasa

Advertisement
Advertisement
Khutbah Jumat Ramadhan - Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, banyak hal terjadi di bulan suci ini, juga banyak rahasia-rahasia yang terdapat dalam bulan suci ini, diantaranya yaitu: di turunkannya kitab suci Al-Qur'an, pada malam yang kita sebut sebagai malam nuzulul qur'an, kemudian adanya malam lailatul qadar yang ganjarannya ibarat kita beribadah seribu bulan.

Yang jadi pertanyaan, apakah kita pernah beribadah sampai seribu bulan? saya rasa kita tidak akan pernah melakukan ibadah selama itu, Namun hanya dengan kita beribadah satu malam di bulan Ramadhan, tepatnya di malam lailatul qadar kita bisa mendapatkan ganjaran yang teramat besar, yaitu ganjaran beribadah seribu bulan.

Dan disini kami akan memberikan contoh khutbah jumat lengkap tentang rahasia-rahasia yang terdapat dalam bulan suci Ramadhan. Pada blog sederhana ini kami akan menuliskan secara lengkap naskah pidato, ceramah, khutbah jumat, khutbah idul adha dan khutbah idul fitri.

Contoh Khutbah Jumat Lengkap Terbaru - Rahasia Puasa

Khutbah awal


اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا   أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي الْخَاطِئَةِ الْمُذْنِبَةِ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيْلِ بَعْدَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ 


Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah!!!

Orang Muslim yang beriman adalah orang yang telah berikrar dan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh  dan bahwa Nabi Muhmmad SAW adalah utusan Alloh. Lantaran ikrar dan kesaksian inilh, kita semua kaum muslimin melakukan shalat;berpuas memberikan zakat dan menunaikan ibadah haji apabila mampu, semata-mata karena Allah,  tuhan yang telah memerinthakan itu semua melalui utusan-Nya.

Kesadaran akan makna ikrar dan kesaksian itulah yang kemudian mengharuskan seseorang untuk hanya mengakui superioritas dan kekuasaan Alloh atas alam semesta, termasuk diri seseorang. Oleh krena it, hanya kepada Alloh-lah dia menghamba, mengabdi, takut, mengharap dan memohon, menyerahkan diri dan pasrah. Hanya saja, dalam perjalanan kehidupan, kita sering kali tak menyadari dan tahu-tahu melupakan begitu saja makna ikrar dan kesaksian itu. Bisa pun kita juga tak lagi hanya mengabdi dan menyembah kepada Alloh Dzat yang Esa, tetapi uang, harta, kemewahan, pangkat dan diri sendiripun tak terasa lambat laun kita pertuhankan. Naudzu billa himin dzalik.

Hadirin jamaah jum’ah rahimakummullah

Menurut Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, puasa memiliki tiga tingatan; yaitu puasa umum (shaumu al-umum), puasa khusus (shaumu al-khusus) dan puasa yang lebih khusus (shaumu al-khusus al-khusus). Puasa umum adalah puasa yang dilakukan dengan mencegah perut dan kemaluan dari yang diinginkan. Ia hanya dimaknai secara dhahir, dengan hanya memelihara diri tidak makan, tidak minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Puasa khusus adalah mencegah pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki dan anggota-anggota tubuh lainnya dari melakukan dosa. Yaitu puasanya seseorang yang disamping memelihara diri dari makan , minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, ia juga memelihara diri dari mendengarkan perkataan-perkataan kotor, melihat hal-hal yang tidak baik, mengucapkan perkataan keji yang menyakitkan orang lain.

Sedangkan puasa yang lebih khusus adalah puasa yang dilakukan selain mencegah anggota badan dari melakukan kemaksiyatan juga mengekang hati, keinginan dan fikiran duniawi serta mencegahnya dari selain Alloh Azza Wa Jalla secara keseluruhan. Seseorang yang puasanya sampai pada tingkatan ini akan menjaga hatinya dari keinginan-keinginan duniawiyah, karena khawatir akan terpelesetnyahati akibat daya urusan dunia. Tingkatan puasa yang hanya milik para Nabi, para Shadiqin, dan para Muqarrabin. Dikatakan :

Adapun puasa khusus adalah puasanya para shalihin, mencegah anggota badan dari berlaku dosa. Puasa khusu ini dapat dicapai dengan enam petunjuk :

Pertama, memejamkan mata, mencegahnya dari pandangan yang dimakhruhkan dan diharamkan untuk dilihat serta hal-hal yang menyebabkan hati itu bimbang dan lalai dari mengingat Alloh..

“Pandngan mata adalah panah yang yang beracun dari panah-panah iblis yang telah dikutuk oleh Alloh. Maka barang siapa yang meninggalkan pandangan mata itu karena takut Alloh, niscaya Alloh Azza Wa Jalla memberinya keimanan dan mendapatkan kemanisannya dalam hati”.

Kedua, menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia,berdusta,mengupat, mencari-cari kesalahan orang lain, berkata keji, berkata yang menyebabkan renggangnya persaudaraan, permusuhan, dan berkata riya’.  Pada sisi lain kita berusah untuk mengharuskan berdiam diri, senantiasa berdzikir kepada Alloh SWT dan membaca Al-Qur’an. Hadist dari Jabir R.a. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada lima hal yang membatalkan (pahala) orang yang puasa; berdusta,mengupat,mencari-cari kesalahan orang lain,sumpah palsu dan memandang dengan nafsu birahi”.

Hadist lain menyebutkan: sesungguhnya puasa itu adlah benteng mental. Apabila seseorang dari kamu berpuasa, janganlah berkata keji dan bodoh. Dan kalau ada orang yang menyerang atau mencaci makinya, maka hedaklah ia menjawbnya: aku sedang puasa! Aku sedang puasa!

Ketiga, mencegah pendengaran dari mendengarkan hal-hal yang haram dan makruh. Hal-hal yang haram di ucapkan, maka haram pula didengarnya. Karena itulah, disamakan oleh Alloh Ta’ala antara orang-orang yang mendengarkan hal-hal yang haram dengan orang yang makan barang haram”.

 Firman Alloh dalam QS. al-Maidah 42:

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

Artinya: “Mereka orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram”. 

Maka, berdiam diri, mendengarkan umpatan seseorang kepada orang lain adalah haram. Dan karena itulah hadis dari Ibn Umar R.A, Nabi bersabda:

“Orang yang mengupat dan orang yang mendengarkannya adalah sama-sama berdosa”.


Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah

Keempat adalah mencegah perut dari makanan yang makruh dan haram. Saat waktu buka puasa tiba, tidak membiarkan perut berbuka dari makanan-makanan yang haram bahkan subhat. Tidak ada artinya seseorang berpuasa, mencegah makanan yang halal, sedangkan kemudian berbuka dengan makanan yang haram, maka jadilah orang berpuasa ini seperti orang yang membangun sebuah istana lalu meruntuhkan kotanya.

Kelima, tidak memperbanyak makanan halal sewaktu berbuka sehingga rongga perutnya kekenyangan. Tidak ada karung yang lebih dibenci Alloh daripada perut yang kekenyangan dengan makanan yang halal. Diantara tujuan puasa adalah mengosongkan perut dan menghancurkan hawa nafsu, untuk menguatkan jiwa bertakwa. Apabila perut dipaksa untuk tidak diberi makanan dan minuman sejak pagi hari, niscaya kelezatan-kelezatan makanan dan minuman menggoda perut untuk dilahapnya ketika waktu berbuka tiba. Dan jika semua perut ini di penuhi dengan menyediakan berbagai macam makanan dan menyantap sepuas-puasnya, maka seseorang hanya disibukan oleh urusan perut dan melupakan usaha menghilangkan hawa nafsu yang menjadi tujua puasa tersebut. Maka akan menjadi sirnalah tujusn hskiki puasa akibat nenuruti keinginan perut.

Disamping itu, perlu diketahui bahwa menyedikitkan makanan adalah jalan untuk mencapai jernihnya hati, menjauhi syetan dan mendekati kepada Alloh SWT. Al-ghazali mengungkapkan: barangsiapa menjadikan antara hatinya dan dadanya tempat menampung makanan, maka dia terhijab, (terhalangi) dari Alloh SWT. Dan barang siapa mengosongkan perutnya, maka yang demikian itu belum mencukupi untuk mengangkat hijab, sebelum cita-citanya kosong dari selain Alloh Azza Wa Jalla. Dan pangkal kesemuanya itu adalah terletak pada menyedikitkan makan.

Keenam, sesudah berbuka, hatinya bergantung dan harap-harap cemas, karena dia tidak tau apakah puasanya di terima, sehingga menjadi orang yang muqarrabin atau di tolak sehingga menjadi orang yang tercela. Hal ini menjadikan harapannya selalu digantungkan pada Alloh SWT. Dan dia semakin dekat kepada Alloh.

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumulloh.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memelihara puasa kita agar puasa dapat memberikan faedah pada pembentukan keperibadian kita. Bukan puasa yang tanpa makna, puasa yang hanya memberikan rasa dahaga dan lapar. Dan kita pun dapat terhindar dari golongan orang-orang yang melakukan puasa tetapi hanya memperoleh lapar dan dahaga, karena tidak pernah sama sekali memperhatikan rambu-rambu yang harus dilakukan seseorang ketika melakukan puasa, ingsya Alloh jika beberapa hal di atas di perhatikan dan di jalankan dengan baik, niscaya setiap langkah kita dalam menjalani kehidupan akan selalu bersandarkan pada cahaya Ilahi yang sebenarnya bersemayam dalam hati yang fitri

Khutbah ke dua


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَأَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَ يَرَاهُ اللهم اغـفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات اللهم اعـز الاسلام والمسلمين واهلك الكفرة والمشركين ودمر اعدائنا واعدائك اعداء الدين بحق رب العالمين ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمين عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ولذكر الله اكبر استغفرالله لي ولكم


Itulah contoh teks khutbah jumat singkat  yang dapat kami tulis kali ini untuk anda semoga bermanfaat bagi kita semua.

Advertisement